3 Hari Pulang dari Rumah Sakit, Lansia di Malang Ditemukan Meninggal di Warung Kopi

"Keterangan kakak korban diperkuat dengan rekam medis yang menunjukkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung," jelas Subijanto.

Bernadette Sariyem
Minggu, 12 Januari 2025 | 18:56 WIB
3 Hari Pulang dari Rumah Sakit, Lansia di Malang Ditemukan Meninggal di Warung Kopi
Ilustrasi jenazah atau mayat. [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Seorang lansia bernama Sutadi (64) ditemukan meninggal dunia di kios warung kopi miliknya yang berlokasi di Pasar Loak, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (12/1/2025).

Peristiwa ini diketahui sekitar pukul 06.00 WIB dan dilaporkan ke Polsek Kepanjen pada siang hari.

Kapolsek Kepanjen, AKP Subijanto, membenarkan kejadian tersebut. "Kami menerima laporan adanya seorang warga yang meninggal dunia di bedak Pasar Loak Kepanjen tadi pagi," ujar Subijanto.

Menurut keterangan saksi sekaligus kakak korban, Soetaib (68), ia terakhir kali mengunjungi Sutadi pada Sabtu (11/1/2025) pukul 19.00 WIB untuk memberikan makanan. Namun, Sutadi tidak berselera makan, dan makanan yang dibawa tetap utuh.

Baca Juga:Miris! Anak Dieksploitasi di Warkop Cetol Gondanglegi, Pemkab Malang Bertindak

Keesokan harinya, Minggu pagi, Soetaib kembali ke kios Sutadi untuk mengantar makanan lagi. Ketika mencoba membangunkan korban yang terlihat sedang tidur, Sutadi tidak merespons. Setelah memeriksa lebih lanjut, Soetaib mendapati adiknya sudah meninggal dunia.

Soetaib segera meminta pertolongan warga di sekitar kios dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Jenazah Sutadi kemudian dibawa ke rumah untuk dimakamkan.

Berdasarkan pemeriksaan awal oleh pihak kepolisian dan keterangan saksi, korban ditemukan dalam posisi tidur miring di atas tempat tidur di dalam kios.

Kakaknya mengungkapkan bahwa Sutadi memiliki riwayat penyakit jantung dan baru tiga hari sebelumnya dirawat inap di RSUD Kanjuruhan.

"Keterangan kakak korban diperkuat dengan rekam medis yang menunjukkan bahwa korban memiliki riwayat penyakit jantung," jelas Subijanto.

Baca Juga:Gaji Rp650 Ribu dan Fee Temani Ngopi, 7 Anak Jadi Korban Eksploitasi di Warkop Malang

Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah Sutadi dan menerima kejadian ini sebagai musibah.

"Keluarga mengonfirmasi bahwa mereka menerima ini sebagai musibah, sehingga kami tidak melakukan autopsi," tambah Subijanto.

Dengan kejadian ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat, terutama mereka yang memiliki penyakit bawaan, untuk rutin memeriksakan kesehatan mereka dan menjaga pola hidup sehat.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini