SuaraMalang.id - Kebakaran yang melanda gedung sekretariat tenaga kesejahteraan sosial (TKS) milik Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P3AP2KB) Kota Malang pada Jumat (11/10/2024) siang, memaksa pihak dinas melakukan evakuasi arsip-arsip penting yang disimpan di dalam bangunan tersebut.
Gedung yang terletak di Jalan Sulfat, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, ini sebelumnya digunakan untuk penyimpanan arsip serta kegiatan sosial dan pelatihan oleh berbagai bidang di lingkungan Dinsos Kota Malang.
Sekretaris Dinsos Kota Malang, Wahyu Setiawan, mengungkapkan bahwa gedung tersebut berfungsi sebagai tempat penyimpanan dokumen-dokumen penting, sehingga evakuasi arsip menjadi prioritas utama pasca kebakaran.
“Kalau yang terbakar ini biasanya hanya digunakan untuk penyimpanan arsip dan gudang,” ujar Wahyu, Jumat (11/10/2024).
Baca Juga:Korsleting Listrik Diduga Jadi Biang Kerok Kebakaran Gedung Dinsos Malang
Menurut pantauan di lokasi, kebakaran sebagian besar merusak bagian atap bangunan yang terbuat dari kayu dan genteng.
Api diduga berasal dari korsleting listrik yang terjadi di bagian atap, yang kemudian dengan cepat merembet ke beberapa bagian lain dari atap gedung. Selain itu, atap selasar bangunan yang terbuat dari konstruksi besi hollow dan fiber juga mengalami kerusakan.
“Titik api awalnya diduga berasal dari korsleting di bagian atas atap. Api kemudian langsung menjalar ke beberapa bagian atap lain. Kondisi atap yang berbahan kayu membuat api cepat menyebar,” jelas Wahyu.
Bagian gedung yang terbakar berukuran 5 x 5 meter dan sebagian besar berfungsi sebagai tempat penyimpanan arsip-arsip serta sarana-prasarana yang biasa digunakan untuk kegiatan internal. Kerusakan ini berdampak signifikan mengingat gedung tersebut memiliki peran penting dalam kegiatan administrasi dan pelatihan Dinsos-P3AP2KB.
“Bangunan ini memang sangat vital, karena digunakan untuk menyimpan arsip-arsip penting. Meskipun yang rusak hanya di bagian atap dan selasar, kerusakan ini tentu berdampak pada operasional kami,” tambah Wahyu.
Baca Juga:Puntung Rokok Diduga Hanguskan 6,5 Hektare Hutan Jati di Gunung Geger
Setelah kebakaran berhasil dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran dalam waktu kurang dari 30 menit, Dinsos Kota Malang segera mengambil langkah untuk mengamankan dokumen-dokumen yang masih bisa diselamatkan.
Evakuasi arsip dilakukan dengan hati-hati agar dokumen penting yang terdampak api maupun air pemadaman tidak mengalami kerusakan lebih lanjut.
Wahyu juga menyampaikan bahwa pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini kepada Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, dan Kepala Dinsos-P3AP2KB, Donny Sandito, untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.
“Kami akan segera melaporkan peristiwa ini kepada pimpinan, dan berharap ada arahan terkait langkah-langkah yang harus diambil ke depannya,” ujar Wahyu.
Dinsos Kota Malang juga berencana untuk segera melakukan perbaikan gedung jika memungkinkan.
“Jika memang ada arahan dan kondisi memungkinkan, kami berencana untuk melakukan perbaikan dalam waktu dekat. Mungkin lusa sudah bisa mulai dikerjakan, tergantung dari persetujuan pimpinan,” pungkasnya.
Berdasarkan hasil investigasi awal, kebakaran ini diduga kuat disebabkan oleh korsleting listrik. Hal ini dikuatkan dengan temuan titik awal api yang berada di bagian atap gedung.
Meski kebakaran tidak merambat ke seluruh bangunan, kerusakan pada struktur atap dan beberapa fasilitas pendukung di dalamnya cukup signifikan.
“Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai Rp 300 juta hingga Rp 400 juta. Sebagian besar kerusakan terjadi pada bagian atap dan selasar gedung. Sarana-prasarana yang rusak juga akan dihitung lebih lanjut untuk memastikan total kerugian,” jelas Wahyu.
Agoes Soebekti, Kepala UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang, menjelaskan bahwa pihaknya mengerahkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran, termasuk satu unit mobil rescue, untuk memadamkan api di gedung sekretariat TKS tersebut.
Respons cepat dari tim Damkar berhasil mengendalikan api dalam waktu kurang dari 30 menit sehingga kebakaran tidak merusak lebih banyak bagian bangunan.
“Ada tujuh unit mobil damkar yang dikerahkan ke lokasi, termasuk satu unit mobil rescue. Kami berupaya memadamkan api secepat mungkin untuk meminimalisir kerugian. Berkat kerja sama yang baik dengan tim di lapangan, api bisa segera dijinakkan dan tidak menyebar ke bagian lain gedung,” ujar Agoes.
Setelah kebakaran, Dinsos Kota Malang berencana untuk meningkatkan pengawasan terhadap instalasi listrik di seluruh gedung yang mereka miliki.
Langkah ini diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang, terutama di bangunan yang digunakan sebagai gudang penyimpanan atau tempat kegiatan pelatihan.
“Kami akan melakukan pengecekan menyeluruh pada instalasi listrik di seluruh bangunan Dinsos. Selain itu, pemeliharaan akan lebih kami tingkatkan, terutama di area-area yang berisiko tinggi,” kata Wahyu.
Diharapkan, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi seluruh instansi di Kota Malang untuk lebih memperhatikan aspek keamanan dan keselamatan di area perkantoran, terutama terkait instalasi listrik yang rawan korsleting.
Dengan adanya langkah-langkah yang diambil oleh Dinsos-P3AP2KB, diharapkan aktivitas administrasi dan pelatihan di gedung tersebut bisa segera kembali berjalan normal.
Kontributor : Elizabeth Yati