Merasa Tak Disayang, Gadis 14 Tahun di Malang Akhiri Hidup di Kamar

Merasa ada yang tidak beres, ibu korban akhirnya mendobrak pintu kamar tersebut dengan bantuan warga setempat.

Bernadette Sariyem
Jum'at, 11 Oktober 2024 | 19:06 WIB
Merasa Tak Disayang, Gadis 14 Tahun di Malang Akhiri Hidup di Kamar
Ilustrasi Hitam dan Putih (Pexels.com/Alex Conchillos)

Atas peristiwa tersebut, pihak keluarga telah menolak untuk dilakukan visum et repertum (VeR) pada jenazah korban.

Keluarga menyatakan bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah dan tidak ingin proses pemeriksaan lebih lanjut.

“Pihak keluarga menolak dilakukan visum pada jenazah korban. Mereka telah membuat surat pernyataan yang menyatakan bahwa mereka menolak pemeriksaan VeR di rumah sakit,” jelas Kompol Ainun.

Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kembali kepada keluarga untuk segera dimakamkan. Meski begitu, pihak kepolisian akan tetap melakukan pendalaman lebih lanjut terkait dengan kejadian ini guna memastikan tidak ada hal lain yang mencurigakan.

Baca Juga:Puntung Rokok Diduga Hanguskan 6,5 Hektare Hutan Jati di Gunung Geger

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat, terutama orang tua, untuk lebih peka terhadap kondisi psikologis dan perasaan anak-anak mereka.

Kapolsek Bululawang mengimbau agar orang tua lebih memperhatikan komunikasi dan memberikan kasih sayang yang merata kepada seluruh anggota keluarga.

“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini. Kami berharap agar orang tua bisa lebih mendengarkan anak-anak mereka dan memberikan perhatian yang cukup. Jangan sampai mereka merasa terabaikan dan akhirnya memilih keputusan yang tragis seperti ini,” tegas Kompol Ainun.

Kasus bunuh diri di kalangan remaja seringkali dipicu oleh tekanan emosional dan perasaan terabaikan. Oleh karena itu, diperlukan perhatian ekstra dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar untuk mendeteksi tanda-tanda gangguan emosional yang mungkin dialami oleh anak-anak dan remaja.

Dengan adanya kejadian ini, diharapkan seluruh elemen masyarakat dapat lebih peduli terhadap kondisi mental generasi muda. Bimbingan dan dukungan emosional sangat penting bagi perkembangan mereka, terutama pada masa-masa remaja yang rawan terhadap stres dan perasaan tidak berharga.

Baca Juga:Izinkan Anak di Bawah Umur Mengendarai Motor, Ibu dan Anak Alami Kecelakaan di Malang

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini