Ratusan SPPG Aceh Dialihkan Jadi Dapur Umum, Sebar 560 Ribu Lebih Porsi Makanan untuk Korban Banjir

Di tengah lumpuhnya sejumlah wilayah akibat banjir Aceh, ratusan SPPG tetap berperan aktif membantu warga terdampak dengan menyalurkan makanan siap santap.

Riki Chandra
Minggu, 07 Desember 2025 | 22:10 WIB
Ratusan SPPG Aceh Dialihkan Jadi Dapur Umum, Sebar 560 Ribu Lebih Porsi Makanan untuk Korban Banjir
Petugas SPPG di Aceh berjibaku menyalurkan bantuan makanan kepada korban terdampak banjir. [Dok. BGN]
Baca 10 detik
  •  SPPG di Aceh dialihkan untuk tangani dampak banjir.

  • Lebih 560 ribu porsi makanan disalurkan ke warga.

  • Listrik dan komunikasi jadi kendala utama operasional.

     

SuaraMalang.id - Di tengah lumpuhnya sejumlah wilayah akibat banjir Aceh, ratusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tetap berperan aktif membantu warga terdampak dengan menyalurkan makanan siap santap. Bahkan, ratusan SPPG disulap jadi dapur untuk umum dan MBG dialihkan untuk kebutuhan pangan warga.

Berdasarkan laporan terbaru, dari total 470 SPPG di Aceh yang sebelumnya telah beroperasi, sebagian besar kini mengalami perubahan status operasional.

Sebanyak 164 SPPG masih berjalan normal, sementara 105 SPPG dialihkan menjadi dapur umum untuk menjangkau masyarakat yang terdampak banjir di berbagai daerah.

“Sebanyak 161 SPPG terpaksa masih stop operasional karena berbagai kendala yang kami alami, dan 47 SPPG tidak terdata karena terkendala Listrik dan telekomunikasi,” kata Kepala Regional SPPG Badan Gizi Nasional (BGN) NAD, Mustafa Kamal, dalam laporannya dari Banda Aceh, Minggu (7/12/2025).

Di tengah keterbatasan tersebut, peran SPPG di Aceh yang dialihkan menjadi dapur umum menjadi tumpuan penting distribusi bantuan makanan. Pengalihan penerima manfaat dilakukan dari siswa sekolah ke warga terdampak banjir.

“Untuk hari ini, 7 Desember 2025, total jumlah porsi pengalihan yang telah disalurkan sebanyak 563.676 paket makanan,” kata Mustafa.

Sejumlah daerah tercatat mengalami kondisi paling berat, terutama Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Bener Meriah.

Di Aceh Tamiang, sebanyak 30 SPPG belum dapat didata akibat terputusnya aliran listrik dan rusaknya jaringan komunikasi. Sementara itu, seluruh 11 SPPG di Kabupaten Bener Meriah dilaporkan berhenti beroperasi.

Gangguan operasional juga terjadi di Kabupaten Aceh Utara. Dari 42 SPPG yang sebelumnya aktif, 32 unit menghentikan kegiatan, 12 unit beralih menjadi dapur umum, dan hanya satu yang tetap beroperasi normal.

Di Aceh Tengah, dari 20 SPPG, sebanyak 12 unit berhenti, dua menjadi dapur umum, dan enam belum dapat dipastikan kondisinya akibat gangguan jaringan.

Kondisi serupa tercatat di Kabupaten Bireuen. Dari 40 SPPG yang seharusnya beroperasi, 17 unit berhenti dan 21 unit menjadi dapur umum.

“Sedangkan 2 SPPG yang telah beroperasi kemudian dikunjungi Presiden Prabowo Subianto hari ini, masing-masing SPPG Bireun Kuala Lancok-Lancok - Yayasan Babul Hida Aceh, dan SPPG Bireun Kota Juang Geulanggang Baro 2 - Yayasan Hajjah Khuzaijah Affan Mutiara Anak Bangsa,” kata Kamal.

Sementara itu, SPPG di Aceh di wilayah lain menunjukkan variasi kondisi. Di Kabupaten Pidie, 24 SPPG beroperasi normal dan delapan menjadi dapur umum. Di Kota Banda Aceh, dari 27 SPPG yang ada, sepuluh unit berjalan normal dan sepuluh lainnya mengalihkan layanan dari siswa ke warga terdampak banjir.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini