Dinamika Pilkada Bondowoso Dinilai Tak Progresif dan Elitis

Selain itu, Muhlisin juga menyoroti stagnasi dinamika politik di Bondowoso, dimana narasi politik cenderung dikuasai oleh elite politik tanpa banyak pelibatan dari publik.

Bernadette Sariyem
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 19:46 WIB
Dinamika Pilkada Bondowoso Dinilai Tak Progresif dan Elitis
Ilustrasi - Pilkada serentak 2024. (Antara)

SuaraMalang.id - Jelang pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati yang dijadwalkan pada 27 Agustus, hanya KH Abdul Hamid Wahid (Ra Hamid) yang telah mengantongi rekomendasi partai.

Namun, partner yang akan mendampinginya masih belum ditentukan. Sementara itu, bakal calon lain yang potensial, Bambang Soekwanto, masih menunggu rekomendasi meskipun bannernya sudah mulai bertebaran di beberapa titik di Kota Bondowoso.

Dugaan bahwa Bambang Soekwanto akan mendapat dukungan dari Koalisi Bismillah yang terdiri dari Partai Gerindra, Demokrat, dan PKS semakin menguat dengan munculnya berbagai spanduk dan banner bergambar dirinya.

Fenomena ini menarik perhatian dari Direktur Pilar Merdeka Riset, Muhlisin, yang menilai bahwa pemberian rekomendasi partai memang sering kali terjadi di saat-saat terakhir.

Baca Juga:Misteri Sejarah dan Legenda Gua Buto di Bondowoso

"Rekomendasi dari partai seringkali turun di detik-detik terakhir menjelang pendaftaran. Hal ini wajar karena partai politik memiliki banyak pertimbangan dalam memberikan dukungan, termasuk elektabilitas kandidat, kedekatan emosional, serta potensi kader sendiri," jelas Muhlisin.

Selain itu, Muhlisin juga menyoroti stagnasi dinamika politik di Bondowoso, dimana narasi politik cenderung dikuasai oleh elite politik tanpa banyak pelibatan dari publik.

"Dinamika politik di Bondowoso cenderung stagnan dan tidak progresif. Keputusan politik lebih banyak didominasi oleh elite politik, dan ini minim sekali keterlibatan publik," ungkapnya.

Menurut Muhlisin, kondisi ini dapat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap proses demokrasi lokal.

Dia menambahkan bahwa tidak adanya survei independen untuk mengukur persepsi publik terhadap pilkada menunjukkan kurangnya transparansi dan pembaharuan dalam politik lokal.

Baca Juga:Ketan Koro Diduga Jadi Biang Keracunan Massal di Pengajian Lumajang, Begini Kronologinya

Dengan pendaftaran calon yang semakin dekat, situasi politik di Bondowoso tampaknya akan terus menarik untuk diikuti.

Bagaimana partai politik dan calon yang bersaing akan menavigasi dinamika politik lokal yang kompleks ini masih harus dilihat.

Keputusan mereka tidak hanya akan menentukan nasib mereka dalam pemilu mendatang, tapi juga bagaimana mereka dilihat oleh pemilih di Bondowoso.

Kontributor : Elizabeth Yati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini