SuaraMalang.id - Milomir Seslija, pelatih sepak bola asal Bosnia Herzegovina, membantah rumor yang beredar mengenai kembalinya ia melatih Arema FC untuk musim Liga 1 2024-2025.
Dikenal dengan sapaan Milo, pelatih yang tidak asing dengan sepak bola Indonesia ini telah memiliki pengalaman melatih Arema di Indonesian Soccer Championship (ISC) A tahun 2016 dan Liga 1 tahun 2019.
Setelah menghabiskan paruh musim terakhir di Maziya S&Rc, Maladewa, Milo kembali ke Liga 1 untuk melatih Persis Solo.
Namun, akhir musim lalu, spekulasi muncul mengenai kemungkinan pergantian Milo oleh pelatih asing lainnya.
Baca Juga:Misteri Kursi Pelatih Arema FC: Ini Kriteria Wajib dari Sang Asisten
Menanggapi rumor tersebut, Milo menyatakan, "Saya gak tahu ada rumor seperti itu. Sejauh ini belum ada kontak (dengan manajemen Arema). Rumor hanyalah rumor sebelum benar-benar ada penandatanganan kontrak."
Milo juga mengakui bahwa meskipun ada tawaran dari beberapa klub, tidak ada nama Arema di antara mereka.
"Kalau tawaran, ada dari sejumlah klub di luar sana, mulai dari klub Saudi Arabia, Maladewa, dan Kuwait. Tapi, sejauh ini belum ada kontrak yang saya tanda tangani," ungkapnya.
Pelatih berusia 59 tahun tersebut masih menimbang-nimbang pilihan sebelum membuat keputusan mengenai klub mana yang akan dilatihnya berikutnya.
Milo memiliki kecenderungan untuk tetap berkarir di Liga 1 Indonesia, mengingat ketertarikannya pada gairah sepak bola di negara ini.
Baca Juga:Akhir Dualisme? Aremania Berupaya Bersatu Kembali Demi Arema
"Saya suka tim-tim di Indonesia yang kebanyakan punya ambisi juara. Saya juga senang dengan gairah sepak bola di Indonesia dengan segala drama dan ketegangannya. Saya yakin kita akan bertemu lagi di sepak bola Indonesia," tutup Milo.
Spekulasi tentang masa depan Milo menarik perhatian banyak pecinta sepak bola di Indonesia, khususnya penggemar Arema yang memiliki kenangan manis selama periode kepelatihannya sebelumnya.
Klarifikasi dari Milo ini setidaknya memberikan sedikit kejelasan mengenai situasi saat ini sambil menunggu keputusan final dari sang pelatih.
Kontributor : Elizabeth Yati