Bahasa walikan, kebanggaan Arek Malang, memiliki sejarah panjang sebagai alat komunikasi rahasia saat zaman penjajahan.
Meskipun sekarang menjadi populer di kalangan anak muda di berbagai daerah, bahasa walikan Malang tetap unik dengan aturannya yang tidak kaku.
Jancok: Kata Mutiara Bersejarah
Kata "jancok", sering diasosiasikan dengan Arek Malang, memiliki sejarah panjang yang berasal dari era penjajahan Jepang.
Baca Juga:Kasus DBD Meningkat Tajam di Kota Malang, Sejumlah RS Overkapasitas Pasien
Ini menunjukkan bagaimana bahasa dan ungkapan dapat mengalami evolusi seiring waktu sambil tetap mempertahankan makna mendalam.
Dialek Khas: Tanda Identitas Arek Malang
Dialek khas Arek Malang, terutama penggunaan akhiran "a?" pada pertanyaan, menjadi ciri khas yang membedakan mereka saat berada di luar kota. Ini menunjukkan pentingnya bahasa dalam membentuk identitas kelompok.
Mokel: Tradisi Puasa dengan Sentuhan Humor
Istilah "mokel", yang berarti membatalkan puasa secara diam-diam, mencerminkan sisi humor dan kemanusiaan dalam menjalankan ibadah puasa di kalangan Arek Malang.
Baca Juga:Penjualan Meningkat, Warga Malang Selektif Tidak Beli Kurma Israel
Kekayaan istilah lokal Arek Malang bukan hanya soal bahasa, tetapi juga cerminan dari budaya, sejarah, dan tradisi yang unik dan kaya.
Ini menunjukkan bagaimana identitas lokal dapat bertahan dan berkembang seiring waktu, menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat Malang.
Kontributor : Elizabeth Yati