SuaraMalang.id - Sebuah cerita mengharukan datang dari Bripda Yusran Adiputra Lameo, anggota Biro SDM Polda Gorontalo, yang memilih untuk bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) meskipun mendapat kabar rumahnya terbakar.
Kejadian ini berlangsung sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024, pada Selasa (13/2/2024), di Desa Dumati, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo.
Di tengah tugasnya mengamankan enam TPS, Yusran menerima kabar duka dari Kapolsek Telaga Biru bahwa rumahnya di Desa Dulamayo Utara mengalami kebakaran.
Meski begitu, dengan dedikasi tinggi, Yusran memutuskan untuk tetap melanjutkan tugasnya, menunjukkan komitmen kuat terhadap tugas pengamanan Pemilu.
Baca Juga:Usai Dibongkar Bawaslu, KPU Malang Respons 2 TPS Diduga Ada Penyusup
Tak lama kemudian, atas perintah Kapolsek, Yusran akhirnya pulang untuk sementara waktu dan menemukan rumahnya telah hangus.
Dia kemudian membawa orang tuanya ke rumah kontrakannya sebelum kembali lagi ke TPS untuk melanjutkan tugas pengamanan.
Karo SDM Polda Gorontalo, Kombes Pol. Agus Nugroho, menyampaikan apresiasi dan dukacita kepada Yusran atas musibah yang terjadi.
"Turut berduka cita atas musibah yang menimpa Yusran, namun di sisi lain apresiasi untuk dedikasinya dalam mensukseskan pemilu," ungkap Agus.
Di sisi lain, cerita kepahlawanan serupa juga datang dari Sumatera Selatan, di mana dua anggota Polres OKU, Brigadir Hendri dan Briptu Herik Fernando SH, menghadapi tantangan berat saat mengantar logistik Pemilu 2024 ke daerah pedalaman.
Baca Juga:Apa Sebab Suara Partai Golkar Naik Tinggi di Pemilu 2024?
Kendala medan berat dan kerusakan motor di tengah hutan tidak menghalangi semangat mereka untuk memastikan logistik Pemilu sampai tepat waktu.
Kisah Bripda Yusran dan kedua anggota Polres OKU ini menjadi inspirasi dan bukti dedikasi tinggi aparat keamanan dalam mendukung proses demokrasi di Indonesia, meskipun dihadapkan pada situasi dan kondisi yang tidak mudah.
Kontributor : Elizabeth Yati