SuaraMalang.id - Kedai Kopi Berkat Terang Jaya, yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 25, Kota Malang, telah menjadi salah satu tempat nongkrong favorit bagi pecinta kopi di kota ini.
Kedai ini menawarkan suasana jadul yang kental, memberikan nuansa nostalgia bagi para pengunjungnya.
Meski ruangannya tidak terlalu luas, pencahayaan yang cukup serta dekorasi bergaya lawas seperti gambar-gambar di tembok dan plakat berwarna merah di depan pintu masuk, menambah keunikan tempat ini.
Buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 01.00 dini hari, Berkat Terang Jaya menawarkan berbagai menu kopi yang menggugah selera.
Baca Juga:Jelajah Kuliner dan Keindahan Jalan Tidar Malang, Surga Kafe dan Kedai untuk Mahasiswa
Salah satu menu andalan adalah kopi butter Singapore, yang memiliki rasa unik dan lezat, merupakan perpaduan sempurna antara kopi dan butter gurih.
Menu ini dirancang untuk merefleksikan kehangatan minum kopi setelah seharian bekerja, seperti yang sering dinikmati di Singapura.
Selain itu, kedai ini juga menyediakan berbagai pilihan kopi lainnya, termasuk kopi tubruk original dan beragam varian es kopi susu.
Harga untuk kopi tubruk berkisar antara Rp 7 ribu hingga Rp 12 ribu, sementara es kopi susu dijual seharga Rp 12 ribu.
Untuk menemani kopi, Berkat Terang Jaya juga menyajikan berbagai pilihan menu ringan seperti roti bakar, pisang goreng, dan donat.
Baca Juga:3 Kuliner Malam Terlaris di Kota Malang: Rasa Enak, Harga Terjangkau
Bagi yang mencari makanan berat, ada pilihan seperti cwie mie, nasi ayam lalapan, soto ayam, soto jeroan, dan nasi rawon, dengan harga berkisar antara Rp 8 ribu hingga Rp 20 ribu.
Kedai ini menawarkan area indoor dan outdoor yang nyaman untuk bersantai sambil ngopi, baik sebelum atau sesudah jam kerja.
Dilengkapi dengan fasilitas Free Wi-Fi dan banyak colokan listrik, Berkat Terang Jaya juga menjadi tempat yang ideal bagi mereka yang ingin bekerja sambil menikmati kopi.
Kedai ini berada di lokasi yang strategis dan mudah diakses, menjadikannya pilihan sempurna bagi para pekerja dan mahasiswa di Malang.
Kontributor : Elizabeth Yati