Viral! Tembok di Kampung Keramat Kota Malang Ambruk Timpa 3 Rumah, Begini Kata BPBD

Beredar video sebuah tembok di Kampung Keramat, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang ambruk pada Selasa (2/1/2023).

Baehaqi Almutoif
Selasa, 02 Januari 2024 | 18:49 WIB
Viral! Tembok di Kampung Keramat Kota Malang Ambruk Timpa 3 Rumah, Begini Kata BPBD
Tangkapan Layar Tebing Ambruk Tergerus Longsor di Malang [Instagram]

SuaraMalang.id - Beredar video sebuah tembok di Kampung Keramat, Kelurahan Kasin, Kecamatan Klojen, Kota Malang ambruk pada Selasa (2/1/2023) siang.

Detik-detik tembok ambruk ke sungai itu pun viral di media sosial. Diduga tembok tersebut tak kuat menahan tanah.

Tembok tersebut ambrol menimpa tiga rumah warga yang berada di RT 07 RW 03 gang Makam atau Kampung Keramat. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno menyampaikan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Baca Juga:Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Kota Malang Kembali Dikepung Banjir dan Pohon Tumbang

"Ada tiga kepala keluarga yang rumahnya tertimpa, tidak sampai memakan korban jiwa dan tidak ada yang terluka. Cuma tiga KK yang mengalami kerusakan di bagian kamar tidur dan dapur," ujar Prayitno dikutip dari Ketik.co.id--jaringan Suara.com.

Kontruksi tembok yang rapuh diduga menjadi penyebab ambruk. Lokasinya yang berada di sempadan sungai juga turut memengaruhi.

"Penyebabnya konstruksi tembok yang rapuh, dan lokasinya di pinggir sungai seperti video yang beredar," imbuhnya. 

Warga yang terdampak tembok ambruk tersebut harus mengungsi ke saudaranya. Kemungkinan perbaikan akan dilakukan pada keesokan harinya.

"Penanganannya tidak sampai evakuasi. Mereka mengungsi ke rumah sebelah sampai besok ada perbaikan. Itu memang daerah rawan, kalau sepandan sungai kan seperti itu. Pergerakan alam kan sulit diprediksi," kata Prayitno. 

Baca Juga:Aksi Di Luar Nalar James Lodewyk, Tunjukkan Jasad Istrinya yang Sudah Termutilasi ke Tetangga

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati menghadapi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. Terutama bagi yang tinggal di sempadan sungai.

Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) juga tidak menyarankan adanya bangunan pada jarak 10-15 meter dari aliran sungai. 

"Kami tim mitigasi selalu sampaikan pada warga untuk berhati-hati dan waspada karena sepanjang sungai kan risikonya seperti itu. Jarak 10-15 meter kan tidak disarankan ada bangunan jika menurut BBWS," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini