SuaraMalang.id - Dalam cuaca panas yang melanda dalam beberapa waktu terakhir, berenang menjadi aktivitas yang sangat diminati untuk merasakan hawa sejuk dan melepas beban pikiran.
Di Malang, khususnya di daerah Karangploso, terdapat beberapa tempat wisata air yang ideal untuk berenang dan berendam, seperti Tirtasari Royal Resort Waterpark, Tirto Wening Kolam Renang, dan Kolam Renang Sumber Beling. Namun, salah satu yang menarik perhatian adalah Wisata Sumber Nyolo.
Dikutip dari kanal YouTube Loyal Trip Adventure, Wisata Sumber Nyolo menawarkan pengalaman berenang dan berendam yang menyegarkan.
Terletak hanya setengah jam perjalanan dari Kota Malang, tempat ini dikelilingi oleh pepohonan rindang dan dilengkapi dengan area camping ground, membuat pengunjung merasa tenang dan damai.
Baca Juga:Wisata Batu Flower Garden: Taman Estetik di Kota Batu untuk Pecinta Fotografi dan Keluarga
Air di Wisata Sumber Nyolo sangat jernih dan murni, seringkali digunakan oleh warga sekitar untuk keperluan sehari-hari.
Kehadiran pepohonan di sekitar kolam menambah kesan alami dan menenangkan, membuat tempat ini sempurna untuk relaksasi.
Selain sebagai tempat wisata, Sumber Nyolo juga dihormati oleh warga sekitar sebagai lokasi ritual peribadatan, dengan kolam khusus yang dikhususkan untuk kegiatan tersebut.
Di Wisata Sumber Nyolo, pengunjung juga bisa menemukan peninggalan sejarah, yaitu Patung Dosomuko dari era Kerajaan Singosari.
Menambah daya tarik historis lokasi ini. Yang menarik, tiket masuk ke Wisata Sumber Nyolo gratis, dengan hanya biaya parkir yang dikenakan, yaitu Rp5.000 untuk motor dan Rp10.000 untuk mobil.
Baca Juga:Coban Pelangi: Pesona Alam dengan Panorama Pelangi di Kabupaten Malang
Wisata Sumber Nyolo berlokasi di Desa Mojosari Glugur, Ngenep, Langlang, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Tempat ini menjadi destinasi yang sempurna bagi mereka yang mencari kesegaran dan ketenangan tanpa mengeluarkan banyak biaya. Ideal untuk dikunjungi baik oleh keluarga maupun para pencinta fotografi yang ingin menangkap keindahan alam yang asli dan menenangkan.
Kontributor : Elizabeth Yati