SuaraMalang.id - Pedagang kaki lima (PKL) ingin pemandangan di Alun-Alun Kota Batu tidak dirusak dengan baliho atau atribut calon presiden (capres)-calon wakil Presiden (cawapres) dan calon legislatif.
Ketua PKL Alun-alun Batu, Pipit beralasan tak ingin kenyamanan wisatawan terganggu. Dia mengimbau lapak-lapak dagangannya tidak dipasangi segala macam atribut pemilu.
"Selain itu, kami juga sepakat tidak menggunakan pakaian Parpol atau bergambar capres-cawapres serta caleg saat berjualan. Kesepakatan ini sudah kami ambil bersama dan disaksikan dari pihak Babinkamtibmas," ujarnya dikutip dari Ketik.do.id--jaringan Suara.com, Senin (20/11/2023).
PKL Kota Batu terkosentrasi di dalam pasar laron Alun-alun Batu. Pipit memgatakan, anggotanya sepakat tidak ada atribut pemilu di dalam dan sekitarnya.
Baca Juga:Belasan Rumah di Malang Porak-poranda Diterjang Angin Kencang, Warga Butuh Bantuan
Menurutnya, para pengunjung datang ke Alun-Alun Kota Batu untuk berwisata. Karena itu harus bebas dari hal hal yang berbau politik.
"Kenyamanan liburan wisatawan harus kita jaga bersama. Dengan hal ini kita harapkan wisatawan semakin betah di Alun Alun Kota Batu," ujarnya.
Selain itu, keputusan untuk menyeterilkan atribut pemilu tersebut juga bertujuan agar antara PKL satu dengan yang lainnya tetap bisa bersilaturahmi tanpa ada embel-embel politik.
"Soalnya beda pilihan politik, bisa saja antar pedagang jadi tidak akur, nanti malah saling tidak enak. Makanya kesepakatan tersebut untuk mengantisipasi hal itu," tegasnya.
Baca Juga:Penyebab Kebakaran TPA Tlekung Kota Batu Masih Misteri