SuaraMalang.id - Dalam menghadapi tantangan besar di Asian Games 2022, Timnas U-24 Indonesia tidak memulai dengan situasi yang ideal.
Sejumlah pemain andalan masih terikat dengan komitmen klub dan kualifikasi lain, sehingga hanya 16 dari 22 pemain yang dipanggil oleh pelatih Indra Sjafrie yang berangkat lebih dulu ke Hangzhou, China.
Walaupun menghadapi situasi sulit, Indra Sjafrie menunjukkan optimisme tinggi. Melalui akun Instagram pribadinya, beliau membagikan kata-kata motivasi, mengajak semua pihak untuk percaya pada proses yang sedang dijalankan meskipun di tengah keterbatasan.
"Jika kamu percaya pada apa yang kamu lakukan, tidak akan ada yang menghambat pekerjaanmu," tulis Sjafri, menambahkan bahwa banyak karya terbaik dunia telah dilakukan melawan kemustahilan yang tampak.
Pesan ini tidak hanya ditujukan kepada para pemain, tetapi juga sebagai motivasi untuk semua pihak yang siap berjuang dalam ajang bergengsi ini.
Situasi ini memang jauh dari ideal, sebab tim belum pernah bisa berlatih dengan kekuatan penuh. Bahkan ada ancaman kehilangan Beckham Putra, salah satu pemain kunci yang saat ini masih mengalami cedera.
Namun, di tengah semua rintangan ini, tim berjuluk Garuda Muda ini berharap untuk tetap memberikan performa terbaik mereka.
Tim akan memulai perjuangannya dengan menghadapi Kirgizstan pada 19 September 2023, diikuti oleh laga melawan Taiwan pada 21 September dan Korea Utara pada 24 September. Dengan jadwal yang padat dan tantangan yang besar, semangat dan persiapan menjadi kunci utama untuk meraih sukses.
Indra Sjafrie berharap para pemainnya bisa merespons dengan baik, mengatasi semua hambatan, dan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk mencapai mimpi besar mereka di Asian Games 2022. "Intinya adalah pekerjaan tersebut selesai," pungkas Sjafri, menekankan pentingnya fokus dan dedikasi dalam menjalankan tugas yang dihadapi.
Di tengah prediksi dan ekspektasi, Indonesia berharap untuk melihat Garuda Muda menciptakan sejarah, membuktikan bahwa semangat dan kerja keras dapat mengatasi semua kemustahilan.
Kontributor : Elizabeth Yati