SuaraMalang.id - Harga jual tembakau yang sudah mulai membaik dibanding tahun sebelumnya membuat para petani di Kabupaten Probolinggo bisa tersenyum lebar. Kualitas tembakau yang berangsur baik dan redanya sebaran Covid-19 menjadi penyebab naiknya harga jual tembakau.
Meski begitu, perawatan untuk tembakau termasuk harga pupuk masih cukup tinggi. Hal ini diakui oleh petani menjadi kendala.
Salah satu petani tembakau di Desa Karanganyar, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Toyo, mengatakan kualitas daun tembakau di musim kali ini cukup baik. Ukuran daun tembakau cukup lebar dan tidak terpapar hama tanaman.
Kondisi ini membuat harga jual tembakau naik dibanding tahun sebelumnya. Pada musim panen ini, harga daun tembakau berada di kisaran Rp30-55 ribu per kilogram.
Baca Juga:Petani Kulon Progo Panen Raya Bawang Merah seluas 60 Ha dengan Harga Jual Rp18,40 miliar
"Kualitas daunnya memang bagus karena kondisi cuaca juga bersahabat. Itu mungkin yang membuat harganya jadi naik di pasaran," ujarnya dilansir dari Jatimnet.com jaringan Suara.com, Kamis (29/9/2022).
Meski demikian, Toyo mengaku naiknya harga daun tembakau belum begitu dirasakan manisnya oleh para petani lantaran masih dihadapkan biaya perawatan yang juga tinggi. Salah satunya berkaitan pembelian pupuk.
"Pupuknya yang mahal, belum lagi sulit didapatkan. Jadi kalau ngomong untung, tidak sebegitu besar," tuturnya.
Kondisi tersebut diamini petani tembakau lainnya. Subhan mengungkapkan meski harga jual daun tembakau di musim ini cukup baik, namun harga pupuk yang cukup mahal menjadi beban tersendiri bagi petani.
Menurut Subhan, harga pupuk urea subsidi cukup mahal di kisaran Rp400 ribu hingga Rp500 ribu per kuintal. Ia berharap pemerintah bisa memberikan solusi terkait masalah tersebut.
Baca Juga:Petani Mengeluh Sulit Dapatkan Pupuk Bersubsidi, Mereka Terpaksa Beli yang Non Subsidi
"Belum lagi mendapatkannya saja sulit, kondisi itu sudah setiap tahunnya dihadapi petani. Semoga saja ada jalan keluarnya, biar petani tembakau benar-benar menikmati hasil bertaninya," katanya.
Kabupaten Probolinggo sendiri merupakan daerah terbesar keempat yang memproduksi tembakau di wilayah Jawa Timur pada 2018. Dari data BPS Jatim, produksi tembakau di Probolinggo mencapai 10 ton.