Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak, Pelakunya Eks Pasukan Bela Diri

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan saat konferensi pers bahwa Shinzo Abe tertembak pada sekitar pukul 11.30 waktu setempat.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 08 Juli 2022 | 14:44 WIB
Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak, Pelakunya Eks Pasukan Bela Diri
Gambar selebaran yang diberikan kepada Jiji Press ini menunjukkan pemandangan umum setelah serangan terhadap mantan perdana menteri Jepang Shinzo Abe di alun-alun stasiun Kintetsu Yamato-Saidaiji di Nara, Jepang, Jumat (8/7). [AFP Photo]

Belakang diketahui, tersangka penembakan Shinzo Abe adalah mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang.

Abe tak sadarkan diri setelah ditembak seseorang pada Jumat ketika ia berpidato di Kota Nara di Jepang bagian barat menjelang pemilihan anggota majelis tinggi akhir pekan ini.

Si tersangka, Tetsuya Yamagami, ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian.

Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.

Baca Juga:Niat Membunuh, Apa Motif Tetsuya Yamagami Tembak Eks PM Jepang Shinzo Abe?

Menurut kepolisian, Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway.

"Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar," kata kepolisian.

Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya.

Saat dibawa ke rumah sakit, Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.

Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas.

Baca Juga:Selain Shinzo Abe, 5 Tokoh Terkemuka Ini Juga Pernah Ditembak di Depan Publik

Pemerintah Jepang masih memastikan kondisi Abe. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini