Malang Nian Nasib Sholeh, Tewas Digebuki di Dekat Masjid Setelah Diteriaki Maling

Kasus penganiayaan berujung pembunuhan terjadi di Dusun Sumberan Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Jawa Timur.

Muhammad Taufiq
Jum'at, 20 Mei 2022 | 08:49 WIB
Malang Nian Nasib Sholeh, Tewas Digebuki di Dekat Masjid Setelah Diteriaki Maling
Ilustrasi penganiayaan (Shutterstock).

SuaraMalang.id - Kasus penganiayaan berujung pembunuhan terjadi di Dusun Sumberan Desa Karanganyar Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember Jawa Timur.

Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 18 Mei 2022, dini hari di dekat Masjid An Nabah. Seperti dijelaskan Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo, korban dianiayaan diduga grgara diteriaki maling.

Korban diketahui bernama M Sholeh (47) warga Dusun Gumawang RT 15/RW 3 Kecamatan Rambipuji. Hery menjelaskan, terjadinya penganiayaan itu diawali dari adanya pesta miras yang dilakukan korban bersama para pelaku.

Namun demikian, katanya, untuk motif adanya aksi penganiayaan hingga berujung kematian korban, masih akan dilakukan penyelidikan mendalam.

Baca Juga:Sapi Terindikasi Suspect PMK di Kabupaten Malang Kini Capai 280 Ekor

Terkait pelaku penganiayaan, lanjut Hery, diketahui dari penyelidikan awal polisi berjumlah total ada 10 orang.

"Jadi sebelum kejadian tersangka R mengajak korban beserta dua orang rekannya untuk datang (mengunjungi) rumahnya di Ambulu. Dengan alasan mengajak untuk melihat sapi," kata Hery seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.

Sesampainya di rumah R, di sekitar Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, lanjut Hery, ada teman-teman dari pelaku yang lain saat itu, dan sedang pesta minuman keras (miras) jenis arak.

"Kemudian mengajak korban dan rekan-rekannya untuk bergabung minum," katanya.

Namun sekitar pukul 01.30 WIB, lanjut Hery, korban pamit untuk pulang. Tidak lama setelah itu, para pelaku di TKP (rumah R), mendengar teriakan maling dari arah selatan masjid (An Nabah).

Baca Juga:Kasus Pengeroyokan di Jember, Sholeh Tewas Dituduh Maling

Para pelaku saat itu (berjumlah 10 orang), mendatangi sumber suara, dan mendapati korban terkapar di pinggir jalan tidak jauh dari kendaraan (motor) yang digunakan," ungkapnya.

Selanjutnya, kata Hery, salah satu tersangka membawa korban kembali ke rumah R, dan korban dianiaya saat itu.

"Dengan cara memukul menggunakan batang bambu sepanjang kurang lebih 1,5 meter, balok kayu sepanjang kurang lebih 30 cm, dan sebongkah batu sebesar (kurang lebih) kepala orang dewasa," sebutnya.

"Korban dianiaya pada bagian kepala, dada, dan perut korban. Sampai korban meninggal dunia," sambungnya.

Terkait aksi penganiayaan yang dilakukan, kata Hery, keterangan dari para pelaku saat pemeriksaan masih berbelit-belit.

"Meskipun mereka mengakui melakukan penganiayaan. Tapi mereka merasa korban adalah maling (berdasarkan ada teriakan maling dari arah selatan Masjid An Nabah)," jelas dia.

Dari pernyataan pelaku, masih kata Hery, juga karena di daerah (TKP) itu sering terjadi kemalingan (pencurian).

"Jadi diduga korban dianiaya karena dituduh sebagai pencuri," ulasnya.

Namun demikian, terkait informasi penyelidikan sementara ini masih dilakukan lidik mendalam.

"Karena untuk motif masih kami dalami, sebab dari keterangan beberapa orang tersangka masih tidak ada kesesuaian," jelas dia.

Hery menambahkan, setelah para pelaku menjalani pemeriksaan secara keseluruhan, pihaknya akan kita memaparkan motif pembunuhan tersebut.

Sementara itu, untuk barang bukti yang diamankan polisi, diantaranya adalah alat-alat yang digunakan untuk melakukan penganiayaan berat.

"Diantaranya batang bambu, sebongkah batu, dan balok kayu. Juga beberapa pakaian milik korban yang digunakan saat kejadian," sebutnya.

"Terhadap para tersangka, akan diterapkan Pasal 338 KUHP Subsider Pasal 170 ayat 1, 2, dan 3, dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara. Para pelaku yang kami amankan ada 7 orang, 3 lainnya masih DPO," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, viral video berdurasi 25 detik menunjukkan seseorang berjenis kelamin laki-laki terkapar dengan kondisi wajah penuh luka dan darah.

Pria yang identitasnya belum diketahui itu tampak dalam video kondisi sudah tewas, dan sejumlah anggota polisi datang ke lokasi dengan mobil patroli bersama sejumlah warga.

Dari informasi yang dihimpun wartawan, kejadian dalam video tersebut terjadi di Dusun Sumberan, Desa Karanganyar, Kecamatan Ambulu, Jember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini