Telepon sempat dijawab, korban berkata sudah pulang sampai di rumah, Sehingga sekira jam 09.00 WIB rekan korban memutuskan untuk pulang.
Namun sekitar pukul 10.00 WIB salah seorang rekan ditelepon oleh orang tua korban. Ia ditanyai perihal keberadaan korban yang hingga siang belum juga pulang. Saat itu teleponnya masih aktif namun tidak ada jawaban.
Setelah ditunggu sampai sore selanjutnya sekira jam 20.30 WIB keluarga melaporkan hal tersebut ke petugas jaga Paltuding TWA Kawah Ijen.
Setelah mendapat kabar petugas langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian. Sekira pukul 10.35 WIB korban berhasil ditemukan.
Baca Juga:Gavila Debi Andrian, Pendaki Kawah Ijen Asal Bondowoso Dinyatakan Hilang
Unggahan tersebut pun mendapat beragam respon dari warganet.
"heran deh sama temannya, berani-beraninya mereka mencar. Jujur kalau itu teman saya pasti saya cari lagi itu anak untuk diajak turun gunung bareng-bareng. Bukan cuma by phone," ujar zayn***
"gue heran, yang kejadian kayak gini tuh selalu karena terpencar atau berpencar, mereka udah pro kah? Sampai berani sendiri-sendiri gitu. Serius nanya gue, soalnya gue belum pernah naik gunung dan menurut gue kenapa gak bareng-bareng aja. Berangkat bareng ya pulang bareng lagi," kata tian***
"gak setia kawan namanya itu apalagi dalam mendaki bukannya saling menjaga dan memperhatikan kondisi teman (naik sama-sama turun sama-sama). Kalau ada pengawas/guide/petugas yang bisa ngantar ke bawah gak masalah masih bisa dilanjutkan naiknya bagi yang kuat, padahal banyak banget kejadian yang seperti ini, semoga menjadi pelajaran bagi mereka dan kita semua nantinya," tutur jovi***
"mereka teman atau setan sih? Dan yang sendiri itu kalian peduli gak sih?," komen chiva***
Baca Juga:Evakuasi Pendaki yang Kram di Gunung Batukau, Korban Baru Bisa Dievakuasi Larut Malam
Kontributor : Fisca Tanjung