SuaraMalang.id - Baru tiga hari berjalan di Bulan April 2022 ini, sudah ada dua kasus penemuan mayat di Banyuwangi Jawa Timur ( Jatim ).
Kedua jenazah tersebut ditemukan di dua tempat kejadian perkara (TKP). Pertama, jenazah berinisial AP (42) ditemukan di dalam rumah kos di wilayah Kelurahan Taman Baru.
Ia merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) warga Desa Pengantigan Kecamatan Rogojampi. Jenazah tersebut ditemukan oleh pemilik kos pada Selasa (2/4/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Untuk kronologisnya, seperti dijelaskan Kapolsek Banyuwangi AKP Kusmin, pemilik kos awalnya curiga karena sejak kemarin korban tidak keluar kamar.
Baca Juga:Jadwal Sholat dan Imsak Banyuwangi 3 April 2022
"Pemilik kos melihat dari celah jendela melihat korban dalam posisi seperti tertidur. Ingin memastikan pemilik kos pun masuk dalam kamar dan mengetahui korban sudah meninggal dunia," katanya seperti dikutip dari suarajatimpost.com jejaring media suara.com.
Pemilik kos selanjutnya melaporkan kejadian ini ke Polsek Banyuwangi. Dari hasil pemeriksaan, kata Kusmin, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda kekerasan. Keluarga juga menerima kepergian korban dan menolak otopsi.
"Keluarga mengikhlaskan meninggalnya korban dan menolak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan. Jenazah akan dimakamkan di pemakaman keluarga Desa Sragi, Songgon," ujarnya.
Sementara perihal jenazah kedua ditemukan di sungai, Desa Temuguruh. Seperti dijelaskan Kapolsek Sempu AKP Karyadi, korban berinisial M (71) merupakan warga setempat.
Jenazah, kata dia, pertama kali ditemukan oleh warga pada Sabtu (2/4/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Baca Juga:Tersangka Kasus Pemotongan BLT di Banyuwangi Ditahan
"Korban ditemukan di bawah jembatan Sungai Dam Klatak. Korban ditemukan sudah meninggal dengan posisi tertelungkup dan mukanya separuh di dalam sungai," kata dia.
Usai penemuan itu, jasad pria lanjut usia tersebut langsung dibawa pulang oleh keluarganya.
Dugaan sementara meninggalnya korban dikarenakan penyakit. Menurut keterangan keluarga, korban selama ini menderita sakit epilepsi, vertigo, serta darah rendah.
"Sementara dari hasil pemeriksaan luar, tidam ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Keluarganya menolak dilakukan otopsi dan telah menyatakan menerima atas meninggalnya korban," katanya menegaskan.