Namun pengakuan ini masih disangsikan sebab pelaku bukan termasuk orang yang tidak punya. Pelaku dan istrinya sama-sama bekerja, bahkan di rumahnya juga ada mobil.
"Saya juga enggak habis pikir, apa benar pengakuan pelaku itu. Sebab saat saya ke rumahnya semalam, saya melihat ada mobil di rumahnya, dan kata tetangganya mobil itu milik Hafid," ujarnya menambahkan.
Namun mengenai pengakuan pelaku yang ditagih hutang sama bosnya, Sarbini juga tidak tahu. Karena pengakuannya, ia membeli rumah di desanya hasil dari hutang ke bosnya, dan oleh bosnya ditagih uangnya, kalau tidak dibayar rumahnya akan disita.
Sebelumnya, kasus perampokan dan pembunuhan yang terjadi di rumah nomor 44 lingkungan Kampung Osing Jalan Wijaya Kusuma Jember mengejutkan warga Jember.
Baca Juga:Wanita Tewas di Kamar Mandi Kondisi Leher Tergorok, Perampok Sadis Babak Belur Dihajar Warga
Bahkan pasca-kejadian, muncul pesan berantai yang menyebutkan jika pelaku yang juga bekerja di salah satu toko elektronik di Jember dan menjalani pekerjaan sampingan sebagai tenaga service elektro keliling, oleh korban diminta untuk bertanggung jawab terhadap televisi milik korban yang rusak setelah diservice oleh pelaku.
Karena pelaku tidak mau, pelaku berniat keluar dan diteriaki Maling oleh korban, sehingga pelaku kembali masuk ke dalam rumah dan melakukan pembunuhan terhadap korban.
Selain Prita Hapsari (48) yang menjadi korban tewas dan ibunya yang mengalami luka dari peristiwa ini, sejumlah tetangga korban yang membantu korban dengan melumpuhkan korban juga mengalami luka-luka saat duel dengan pelaku.
Tetangga korban yang terluka ini adalah Banaya Sangkala (35) mengalami luka di leher dan Juan Felik (20) mengalami luka di bagian paha sebelah kiri dan dilakukan perawatan hingga saat ini.
Baca Juga:4 Fakta Kejamnya Perampok di Jember Bunuh Korbannya, Tertangkap Lalu Dimassa