Mereka hanya berteman saja dan rekan musisi. Eno sebagai pemetik Cello sementara Bu Im sebagai vokal dan juga ukulele.
"Namun waktu itu ibu (Bu Im) suaminya meninggal dan istri saya kebetulan juga meninggal. Akhirnya berteman dan cocok gak cek cok kebanyakan akhirnya menikah," tutur Eno.
Eno pun menuturkan tujuh tahun lalu, dia dan Bu Im memang sudah satu tim dalam band keroncong. "Dulu ada tujuh personel. Saya, Bu Im dan juga 5 personel lengkap," kata dia.
Biasnya dia mengamen dari kampung ke kampung di Surabaya. Sementara untuk akhir pekan dia diundang di Museum Angkut Kota Batu.
Baca Juga:Viral Ibu-ibu Pengamen Keroncong yang Dicari Addie MS Ternyata Orang Malang
"Dua tahun itu begitu. Senin sampai Jumat di Surabaya minggu di Kota Batu sini. Selanjutnya habis itu saya pindah ke Kota Batu di kontrakan ini. Soalnya capek kan ke Batu dari Surabaya," imbuh dia.
Di Kota Batu itu, dia masih manggung di tempat rekreasi, Museum Angkut Kota Batu.
"Tapi kan weekend aja kalau sejak di Batu itu di museum. Kan gantian shift-shiftan. Kalau Senin sampai Jumat di Kota Malang. Biasanya di daerah Kecamatan Klojen, dari Jalan Bengawan Solo, sampai Stasiun Kota Baru dan Jalan Serayu," tutur dia.
Penghasilannya dari mengamen pun dirasanya cukup. Untuk seharinya, dia mampu meraup Rp 50 ribu dengan keliling di perkampungan Kota Malang. Sementara untuk di Museum Angkut Kota Batu mereka diupah Rp 400 ribu sekali tampil.
"Ya bisa lah buat bayar kontrakan. Malah lebih banyak kontrakannya daripada biaya makan saya," ujar dia.
Baca Juga:Hati-hati! Beredar Info Lowongan Palsu Tenaga Vaksinator di Puskesmas Kota Batu
Covid-19 pun menerjang di tahun 2020. Eno sempat kebingungan. Pintu rejeki mingguannya di Kota Batu sudah tertutup.
Untungnya, karena kualitas musik suami-istri itu bagus dan mampu menyanyikan setiap request dari penontonya, akhirnya, ada teman menyarankan Eno dan Bu Im untuk mengamen di dua kafe.
"Ya dikenalin sama pemilik kafe. Pertama di kafe Sumbergentong Pakis dan soto Cak Son. Pemiliknya itu baik-baik ke kami," tutur dia.
Akhirnya kini, mereka berdua pun mampu bangkit. Setidaknya biaya kontrakan perbulannya sudah bisa tertasi.
"Karena anak kan sudah gak kebebani. Semua sudah kerja. Anak saya empat dan sudah kerja semua," ujarnya.
Dari Dangdut Sampai Keroncong