Penyebab Jembatan Perak Ambruk saat Erupsi Semeru, Begini Penjelasan PUPR

Kementerian PUPR bangun kembali Jembatan Perak atau Gladak Perak Lumajang dengan estimasi satu tahun pengerjaan.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 07 Desember 2021 | 18:51 WIB
Penyebab Jembatan Perak Ambruk saat Erupsi Semeru, Begini Penjelasan PUPR
Kondisi Jembatan Perak Kabupaten Lumajang, Jawa Timur usai diterjang erupsi Gunung Semeru. [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Jembatan Perak atau Gladak Perak, Kabupaten Lumajang hancur diterjang erupsi Gunung  Semeru, Sabtu (4/12/2021). Diperkirakan, butuh waktu setahun untuk membangun kembali jembatan yang menghubungkan Lumajang dengan Kabupaten Malang tersebut.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya akan membangun kembali Jembatan Perak yang ambruk akibat awan panas guguran erupsi Semeru.

"Kami akan membangun kembali Jembatan Gladak Perak di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda," katanya, mengutip dari Antara, Selasa (7/12/2021).

Ia mengestimasi proses pengerjaan pembangunan Gladak Perak membutuhkan sekitar satu tahun. Sedangkan biaya ditaksirnya mencapai sekitar Rp100 miliar.

Baca Juga:Update Erupsi Gunung Semeru, Selasa 7 Desember 2021 Sore, 34 Orang Meninggal

"Saat ini kami telah melakukan perencanaan untuk membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar," ujarnya.

Dijelaskannya, salah satu penyebab kerusakan Jembatan Perak diduga karena pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis terjangan lahar dingin.

Kemudian, ditambah dengan pengaruh awan panas guguran Gunung Semeru.

Menyikapi faktor penyebab kerusakan itu, Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi ulang struktur bangunan jembatan Perak. Terutama, supaya tidak bergantung pada pondasi bawah.

"Nanti akan kami ganti, konstruksinya akan dibalik. Ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kami nanti tidak akan gunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," tuturnya.

Baca Juga:Kementerian PUPR Janji Percepat Perbaikan Infrastruktur Wilayah Terdampak Erupsi Semeru

Hedy menambahkan, untuk lokasi, panjang dan lebar bangunan jembatan akan sama seperti Gladak Perak yang sebelumnya.

"Untuk titiknya tatap, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain nantinya," katanya.

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini