SuaraMalang.id - Kota Batu, Jawa Timur sedang meningkatkan kewaspadaan potensi bencana tanah longsor. Sebelumnya, kota kecil di kawasan Malang Raya ini sempat diterpa banjir bandang, pada 4 November 2021.
Menyikapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu mengimbau masyarakat mewaspadai potensi bencana longsor.
Imbauan terutama bagi pengendara yang melintasi jalur yang menghubungkan wilayah Kota Batu dengan Kabupaten Malang, dan Kabupaten Kediri.
Kepala BPBD Kota Batu Agung Sedayu mengatakan, patut diwaspadai potensi longsor di kawasan Payung atau jalur yang mengarah ke Kecamatan Pujon, Malang.
Baca Juga:Tarik Ulur Pembangunan Rumah Terdampak Banjir Bandang Kota Batu
"Pengguna jalan di area Payung harap meningkatkan kewaspadaan, terutama saat musim hujan," kata Agung mengutip dari Antara, Kamis (25/11/2021).
Bencana tanah longsor dilaporkan terjadi di jalur Payung atau Jalan Brigjend Moh Manan, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, pada Rabu (24/11/2021) malam. Akibatnya, akses jalan sempat terganggu lantaran tertutup material longsor.
Dijelaskan Agung, dimensi tanah longsor berukuran 6x4 meter dengan lebar timbunan dua meter. Peristiwa itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
BPBD Kota Batu telah melakukan pembersihan material longsor. Kekinian, kondisi lalu lintas telah normal kembali.
Kejadian tanah longsor tersebut, lanjut Agung, disebabkan hujan deras yang terjadi di wilayah Kota Batu. Ditambah lagi, kurangnya tanaman penyangga berakibat tanah labil dan mudah longsor.
Baca Juga:Menteri PUPR Minta Warga Terdampak Banjir Bandang Kota Batu Direlokasi
"Hujan intensitas tinggi dan kurangnya tanaman penyangga erosi mengakibatkan tanah longsor," ujarnya.
Dalam dua hari terakhir, hujan deras di wilayah Kota Batu menyebabkan sejumlah kejadian bencana diantaranya luberan air di Dusun Banaran, Desa Bulukerto dan ambrolnya plengsengan teknis di dua titik yakni Desa Torongrejo dan Kelurahan Temas.
Sumber: Antara