Banjir Bandang Kota Batu Diduga Berasal dari Anak Sungai Brantas

Banjir bandang yang menerjang di Kota Batu, Jawa Timur diduga dari anak Sungai Brantas. Persisnya, berada di Kali Sambong, Desa Bulukerto.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Senin, 08 November 2021 | 21:11 WIB
Banjir Bandang Kota Batu Diduga Berasal dari Anak Sungai Brantas
Proses pembersihan dampak banjir bandang di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat (5/11/2021). [Suara.com/Bob Bimantara Leander]

SuaraMalang.id - Banjir bandang yang menerjang di Kota Batu, Jawa Timur diduga dari anak Sungai Brantas. Persisnya, berada di Kali Sambong, Desa Bulukerto.

Banjir bandang juga dipicu kondisi hulu sungai yang lahannya beralih fungsi. Hal itu diungkap Direktur Utama Perum Jasa Tirta I Raymond Valiant. PJT I selaku otoritas DAS Brantas menelusuri penyebab banjir.

“Di Kali Sambong itu sedang kami teliti ke hulunya, memang ada bagian hutan lindung yang mengalami alih fungsi jadi perkebunan. Kuat dugaan memang terjadi longsor dan ada limpasan air yang membawa tanah dari kawasan terbuka. Rekomendasi kami agar tak terjadi longsoran, perlu ada perbaikan sistem dan pemulihan fungsi hutan,” katanya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Senin (8/11/2021).

"Jadi pertama perubahan tata guna lahan yang terjadi secara luar biasa di bagian barat Kota Batu. Faktanya memang ini tidak terjadi di aliran sungai Brantas tapi di anak sungai. Saat masuk ke ruas sungai, batu kayu karena erosi yang luar biasa. Maka luas sungai itu kemudian dilewati pasir, batu, tanah dan kayu tentu saja mengambil sisi kanan kiri penampang sungai yang dulunya terbuka, kini ada pemukiman,” urainya.

Baca Juga:Krisdayanti Sedih, Kampung Halamannya di Kota Batu Porak-poranda Diterjang Banjir Bandang

Anak Sungai Brantas itu, lanjut dia, sebelum banjir bandang lebarnya tak lebih dari 10 meter. Setelahnya banjir, lebar menjadi 40 hingga 50 meter.

"Kalau anak sungai yang menjadi lokasi dari bencana ini sebenarnya penampangnya relatif kecil, tapi setelah dilewati batu, pasir dan kayu melebar menjadi 40 hingga 50 meter. Saya kira pasir batu tanah kayu itu mencari jalan untuk mengalir ini karena daerah hulunya saya kira sudah terbuka tidak ada tutupan lahan lagi. Langsung menyebabkan tanah itu tererosi bersama aliran air," urianya.

Adapun, kerusakan insfrastuktur di DAS Brantas sesuai laporan antara lain tiang jembatan di Sengkaling, Kecamatan Dau yang dioperasikan Dinas PUPR Jatim dan pipa transmisi PDAM Kota Malang yang putus diterjang banjir bandang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini