Saat mengetahui, suaminya tak pulang sesuai estimasi waktu yang dijanjikan, Rani berkomunikasi dengan Ali. Namun waktu itu Ali hanya menyarankan Rani untuk sabar dan berdoa untuk kepulangannya ke Malang.
"Dia cuma bilang ada kendala ternyata di pulau itu tidak ada pembelinya. Suami saya hanya mengantarkan. Akhirnya bosnya tidak bisa membayar dan gajinya juga. Ya akhirnya terjebak di sana," tutur dia.
Saat proses lahiran anak pertamanya pun begitu. Ali hanya bisa mendampingi Rani melalui chat applikasi Whatsapp. Kapal di pulau Gulam memiliki kecepatan internet lambat.
"Karena wi-fi satu dibagi untuk sembilan orang kan ya lemot mas. Jadi ya apa boleh buat yang penting ada kabar dan komunikasi," tutur dia.
Baca Juga:Sedih! Viral Lansia Ditelantarkan 3 Anak Sebab Sibuk Kerja, Bahkan Emoh Urusi Saat Mati
Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya Rani kini tinggal bersama mertuanya atau orang tua Ali.
"Iya sementara tinggal bersama mertua dulu. Saya harap pokoknya pertama itu. Suami saya pulang," tutup dia.