Padahal seharusnya sejak awal dijelaskan, bahwa memang ada reaksi alami secara biologis atau KIPI setelah vaksin Covid-19.
"Namun ini tidak sampai ke masyarakat atau tidak efektif sampai ke masyarakat, dan didahului oleh informasi hoaks," jelas Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Bondowoso itu.
Selain itu, lanjut dia, panitia penyelenggara juga mendekatkan vaksinasi dengan warga dan mempermudah urusan administrasi. Oleh karena itu, kegiatan dilaksanakan di lingkungan mereka tinggal.
"Biasanya vaksinasi kan di Puskesmas, rumah sakit dan Polres. Kalau masyarakat yang tidak biasa dengan urusan birokrasi maka jadi enggan. Kalau di rumah sendiri tak perlu meninggalkan pekerjaan. Kita juga ingin memutus rantai birokrasi itu," paparnya.
Baca Juga:Prihatin! Ratusan Anak di Bondowoso Yatim Setelah Ortu Meninggal Karena Covid-19
Dijelaskannya juga, demi menyukseskan vaksinasi dan menjadi bagian dalam mencegah penyebaran Covid-19, warga rela patungan. "Tadi malam saya dikabari panitia habis satu juta rupiah. Untuk sewa terop dan kursinya ini. Serta untuk konsumsi," jelasnya.
Pihaknya sangat mengapresiasi langkah warga tersebut. Apalagi kontribusi rakyat saat ini sangat dibutuhkan. Menurutnya, tidak boleh hanya mengandalkan negara, karena negara sudah kelimpungan menghadapi Pandemi Covid-19.
"Siapa pun yang bisa berkontribusi seperti ini. Saya yakin pandemi bisa dilalui dengan mudah. Apalagi semuanya terpanggil untuk menghadapi musibah ini," jelasnya.