SuaraMalang.id - Haiti diguncang gempa bumi berkekuatan 7,2 SR, Sabtu (14/8/2021). Survei Geologi AS (USGS) menyatakan, gempa Haiti melanda sekitar 150 kilometer barat ibukota, Port-au-Prince.
Gempa itu persisnya terjadi sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat dan pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Getaran gempa dirasakan di seluruh Karibia, termasuk Jamaika dan Kuba.
Sebuah foto yang beredar di media sosial menunjukkan puncak menara Katedral St Louis King of France abad ke-19 di Jérémie juga telah runtuh diduga akibat gempa.
Baca Juga:Warga Kepulauan Talaud Tak Panik Saat Gempa M 7,1 Terjadi
"Gambar pertama yang sampai ke saya sangat mengerikan. Gempa telah menyebabkan banyak kerusakan di Selatan. Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa yang besar," cuit Sekretaris Jenderal Dewan Menteri Haiti, Renald Lubérice, mengutip TIMES Indonesia.
Duta besar Haiti untuk AS, Bocchit Edmond pada akun media sosialnya menyatakan;
"Otoritas perlindungan sipil sedang bersiap untuk segera mengirim bantuan & bantuan ke daerah yang terkena dampak".
Lebih dari 200.000 orang diperkirakan tewas setelah gempa dahsyat berkekuatan 7,0 skala Richter yang melanda Haiti pada tahun 2010 dan meratakan sebagian besar ibu kota tepi laut negara itu.
Di Les Cayes, warga yang panik dilaporkan mengungsi ke pegunungan karena takut tsunami.
Baca Juga:Gempa Bumi Guncang Melonguane Kepulauan Talaud Sulawesi Utara M 7,1
Duta Besar Haiti untuk AS membandingkan bencana alam terbaru dengan peristiwa dahsyat itu.
"Perasaan 12 Januari 2010 kembali menghantui kita. Bencana alam terus menyerang Haiti," cuitnya.
Negara, yang berbagi pulau Hispaniola dengan Republik Dominika ini masih belum pulih dari bencana 7 Juli 2021 ketika penyerbu bersenjata menyerbu rumah presiden dan membunuhnya. Pihak berwenang Haiti menyalahkan kejahatan itu pada tim yang sebagian besar adalah orang Kolombia yang menyewa senjata, 18 di antaranya ditangkap dan tiga tewas setelah kejahatan itu.
Tetapi hanya sedikit yang percaya bahwa pelaku sebenarnya telah ditangkap. Dalam sebuah wawancara akhir bulan lalu, seorang menteri senior mengatakan dia yakin "ikan besar" di balik kejahatan itu masih buron.
Hingga saat ini masih belum bisa dipastikan berapa total kerugian dan kerusakan alibat gempa Haiti yang berkekuatan 7,2 SR tersebut.