SuaraMalang.id - Data capaian vakasinasi di Kota Malang, Jawa Timur rupanya tak jelas. Sengkarut data itu diungkap DPRD Kota Malang.
Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana mengatakan, terindikasi carut marut capaian vaksinasi dan data berdasar laporan Dinas Kesehatan Kota Malang saat melakukan rapat koordinasi, belum lama ini.
"Saat kita melakukan rakor bersama Dinkes, belum ada hal yang signifikan dilakukan terkait dengan itu (capaian vaksinasi). Sifatnya masih birokratis yang rasanya bukan deskresi yang dilakukan," kata Made mengutip dari TIMES Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Dijelaskannya, masih ada ketimpangan data dan capaian vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua.
Baca Juga:Kapolresta Malang Kota dan Puluhan Anggotanya Donor Plasma Konvalesen
"Kami sedikit kaget. Ketika Dinkes kami tanya tentang data berapa yang di vaksin, beliau (Kadinkes) menyampaikan yang dosis pertama diangka 49,88 persen dan dosis kesua diangka 19 persenan," tuturnya.
Dewan juga sempat menanyakan data vaksinasi massal. Dicontohkannya, vaksinasi yang digelar Polresta Malang Kota, di Giant Sawojajar. Kemudian vaksinasi massal di Stadion Gajayana Malang sejumlah 30.000 dosis vaksin.
Ternyata, lanjut Made, vaksinasi massal yang telah dilakukan oleh instansi lain tersebut datanya belum masuk ke data Dinkes Kota Malang.
Artinya data Dinkes sejumlah 49,88 persen tersebut belum termasuk data vaksinasi yang telah dilaksanakan instansi lain.
"Dari Faskes-Faskes dan yang lewat Puskesmas atau Poliklinik swasta yang ditugaskan oleh Dinkes (data capaian vaksinasi yang masuk). Belum termasuk vaksin yang itu tadi (Vaksinasi massal atau serbuan vaksin). Nah itulah yang kita kejar untuk diselesaikan oleh Dinkes," jelasnya.
Baca Juga:Polisi Menyiapkan Pasukannya Antisipasi Rencana Demo Menolak Menko Luhut ke Malang
Lebih detail, pelaksanaan vaksinasi di Kota Malang juga menyasar warga luar daerah yang berdomisili di Kota Malang.
- 1
- 2