Pengamat Menilai Jokowi Bisa Jadi Alternatif Gantikan Megawati Memimpin PDIP

Megawati Pernah Mengaku Lelah Memimpin PDIP, Pengamat Politik Menilai Jokowi Bisa Jadi Alternatif Pengganti

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Jum'at, 06 Agustus 2021 | 13:07 WIB
Pengamat Menilai Jokowi Bisa Jadi Alternatif Gantikan Megawati Memimpin PDIP
Megawati Soekarnoputri (kanan) bersama Joko Widodo alias Jokowi (kiri). [suara.com/Bagus Santosa]

SuaraMalang.id - Pengamat politik, Khoirul Umam menilai Jokowi bisa jadi alternatif pemimpin PDIP yang baru. Hal itu merespon sikap Megawati Soekarnoputri yang mengeluh lelah memimpin partai berlogo Banteng Moncong Putih tersebut.

Apa yang disampaikan Megawati, lanjut Khoirul, tentu mengsinyalir akan ada regenerasi besar di tubuh PDIP. Indikasi tersebut setidaknya sudah dua kali diungkapkan Megawati.

Pertama, pada saat 22 Juli 2020 lalu, Mega menyampaikan bakal terjadi regenerasi total di tubuh PDIP pada 2024 mendatang. Lalu 'sambat' lelah memimpin PDIP merupakan sinyal kedua yang disampaikan pasca tahun lalu.

“Kalau itu terjadi, ini menunjukkan ada dinamika internal PDIP yang cukup positif. Dia sepertinya sadar regenerasi kepemimpinan sangat penting daripada mempertahankan politik patronase yang bisa cenderung rapuh dan kurang produktif mengelola basis pemilih loyal, dan voters yang kuat,” ujar Khoirul Umam mengutip dari Terkini.id, Jumat (6/8/2021).

Baca Juga:Megawati soal Kepemimpinannya di PDIP: Kok Ngangkat Saya Mulu

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan pers usai pengukuhan dirinya sebagai Ketua Umum PDIP periode 2019-2024 dalam Kongres V PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (8/8/2019). (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Terkait siapa sosok pengganti pemimpin PDIP, Khoirul Umam menjelaskan, bahwa Megawati pernah melontarkan kode ‘Kalau misal anak-anak ikhlas’.

Khoirul menafsirkan hal tersebut merupakan tradisi Jawa sebagai bentuk sentilan atau sindiran, yakni bisa saja ada pihak yang menggantikan Mega di kemudian hari.

Kendati demikian, menurut Khoirul, untuk saat ini penentu dari proses regenerasi politik disebut bukan sistem kepartaian tetapi sistem dari otoritas kekuasaan Megawati sebagai ‘pemilik saham’ besar di PDIP.

Khorul juga menilai, sejauh ini belum ada kader PDIP yang cukup menonjol dan siap untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (instagram/@jokowi)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (instagram/@jokowi)

Apabila berpatokan pada nama-nama yang ada, Khoirul menilai sejumlah kader nampak menginginkan agar trah Soekarno tetap maju untuk memimpin seperti Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

Baca Juga:Beri Isyarat, Megawati Mengaku Lelah Jadi Ketum PDIP

“Tetapi, kalau keduanya dipertemukan dalam kontestasi yang demokratis, maka tentu akan memunculkan faksionalisme di tubuh PDIP,” tuturnya.

Mengutip Hops.id, pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indostrategic itu lantas menyebut nama Jokowi sebagai salah satu alternatif yang bisa diperhitungkan PDIP untuk menggantikan Megawati.

“Kalau benar, tentu 2024 ada alternatif lain. Pak Jokowi kan juga punya kapasitas memimpin negara 10 tahun, tentu itu bisa jadi alternatif,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini