SuaraMalang.id - Persediaan tabung oksigen di Kota Malang mulai langka. Diduga imbas dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir ini.
Hal itu seperti yang dialami penjual tabung oksigen Wiranoto Gas UD.
Malang.
Pemilik Wiranotono Gas UD. Malang Tjandra Atjunita Wirantono mengatakan, stok tabung oksigen untuk volume satu meter kubik telah habis. Bahkan, toko beralamat di Jalan Aries Munandar No 27 Kelurahan Kiduldalem, Kecamatan Klojen itu pun tidak menyediakan penjualan tabung oksigen.
"Terakhir kami jual itu minggu lalu. Ada stok 25 dan sudah ludes dalam sehari. Nah saat ini kami tidak menyediakan stoknya lagi," kata Tjandra dikonfirmasi SuaraMalang.id, Kamis (1/7/2021).
Baca Juga:Kota Malang Masuk Level 4 Pengetatan Aktivitas PPKM Darurat, Begini Detail Aturannya
Tjandra memutuskan tidak menstok tabung oksigen lantaran pemasok menaikkan harga.
"Saya tidak stok lagi karena saat ini harganya dari suppliernya itu mahal. Kemarin sekitar dua minggu lalu itu Rp 450 ribu sekarang ini bisa Rp 650 ribu satu tabung. Dan saat ini bisa mahal lagi. Padahal sebelumnya sudah teken kontrak dengan supplier dan setuju dengan harga Rp 450 ribu tapi ya gak tau kok bisa mahal. Ya karena harganya masih tidak jelas itu saya tidak menyetok," urainya.
Tjandra mengaku banyak warga yang memesan tabung oksigen, beberapa hari ini. Bahkan, sehari bisa menerima lebih dari sepuluh pesanan.
"Kalau saya jualnya itu bisa sekitar Rp 750 ribu untuk tabungnya dan regulatornya Rp 450 ribu. Jadi ya satu set itu bisa Rp 1,2 juta an begitu," ujarnya.
Karena tidak menyediakan stok tabung oksigen, Tjandra hanya melayani isi ulang oksigen saja.
Baca Juga:Baru Dibuka, Tempat Karantina di Kota Malang Langsung Penuh Pasien Covid-19
Isi ulang tabung oksigen juga sangat diminati beberapa hari ini. Kata Tjandra, penjualan untuk isi ulang bisa meningkat tiga kali lipat dari hari biasanya.
"Kalau tabung gas ini sekali isi Rp 55 ribu. Dan meningkat sejak Jumat (25/6/2021) bisa tiga kali lipat per hari penjualannya. Ya misal 10 hari biasanya sekarang 30 orang bisa isi ulang," kata dia.
Peningkatan konsumen isi ulang oksigen itu, kata Tjandra, dikarenakan meningkatnya jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 di Malang Raya. Banyak keluarga pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri mengisi ulang tabung oksigen.
"Ya karena buat isolasi mandiri begitu kebanyakan. Dan saya juga menyediakan untuk rumah sakit sehari itu bisa isi ulang 80 tabung sehari," tutur dia.
Terpisah, salah satu konsumen, Yusuf mengatakan dia mengisi tabung gas dikarenakan permintaan temannya yang berdomisili di Lawang, Kabupaten Malang.
"Ya temannya saya bingung nyari dimana-mana gak ada. Kebetulan saya tahu ya saya isi ulang di sini untuk teman saya," kata dia.
Yusuf melanjutkan, isi ulang tabung gas itu untuk isolasi mandiri kerabat dari temannya.
"Iya katanya buat isolasi mandiri keluarganya begitu," singkatnya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander