Terkait dugaan kebocoran data tersebut, membuat khawatir sejumlah warga Kabupaten Malang. Salah satunya adalah Huda yang salah satu warga Pakisaji, Kabupaten Malang.
"Seharusnya data kependudukan tidak boleh bocor. Karena ini sifatnya privasi. Termasuk NIK yang ada di KTP maupun informasi lain tersebut adalah suatu hal yang rahasia," ucapnya.
Dengan adanya kebocoran data itu kata dia, membuat masyarakat yang dirugikan. Karena informasi sifatnya rahasia, orang lain bisa mendapatkannya untuk tujuan tertentu.
"Contohnya KTP kita bisa dibuat untuk disalahgunakan oleh orang tidak bertanggungjawab. Seperti digunakan untuk pinjaman online," ungkapnya.
Baca Juga:Siswa Sejumlah Sekolah di Malang Ujian di Tenda Darurat Dampak dari Gempa
"Belum lagi nomor ponsel kita tersebar dan ada yang menghubungi untuk menawari pinjaman serta asuransi ini juga mengganggu," sambungnya.
Sedangkan untuk aplikasi Sipaduka dan Sipeduli itu kata dia, fungsinya penting. "Ini untuk mempermudah dan mempercepat pengurusan dokumen kependudukan. Tentunya sangat dibutuhkan masyarakat terutama saat Pandemi seperti sekarang," bebernya gamblang.
Selanjutnya dia berharap pihak terkait dapat melakukan pencegahan agar data penduduk Kabupaten Malang tidak bocor kembali, termasuk meningkatkan keamanan aplikasi kependudukan dalam hal ini adalah Sipaduka dan Sipeduli.
- 1
- 2