SuaraMalang.id - Wali Kota Malang Sutiaji mengecam Balai Latihan Kerja (BLK) Luar Negeri (LN) PT Central Karya Semesta terkait kasus lima calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dibawah tanggungjawabnya nekat kabur dan terjatuh dari lantai empat.
Sutiaji pun memastikan ada perilaku yang tidak menyenangkan saat pelatihan di BLK yang terletak di Jalan Rajasa Kelurahan Bumiayu Kecamatan Kedungkandang Kota Malang itu. Pasalnya, lima calon PMI itu sampai nekat kabur dari lantai empat.
"Itu saya mengecam bahwa setiap perbuatan apapun yang merugikan pada masyarakat. Tadi saya informasikan tidak mungkin sudah sesuai aturan saya mengecam penuh. Siapapun korbannya walaupun bukan orang Kota Malang, tapi satu kesatuan Indonesia," kata dia saat di parkiran RS Lapangan Idjen Boulevard, Jumat (11/6/2021).
Seperti diketahui, diduga calon PMI tersebut kabur karena sering mengalami penyiksaan selama proses pelatihan di BLK itu. Untuk itu, Sutiaji berencana meninjau langsung BLK tersebut. Tujuannya untuk memastikan bahwa pelatihan di BLK itu sudah sesuai prosedur.
Baca Juga:Perusahaan Agen Sebut 5 Calon PMI Kabur dari BLK Malang Sebab Ingin Cepat Kerja
"Saya rencananya InsyAllah besok pagi langsung ke sana, saya akan ke lokasi," tegasnya.
Tindakan pun akan dilakukan Sutiaji. Dijelaskannya apa bila saat kunjungan besok ditemukan adanya kelalaian. "Maka harus ada proses hukum. Kalau untuk izin kalau semisal sudah berizin lengkap ya kita cabut. Karena dia tidak sesuai standar SOP kalau itu sudah berizin," tambahnya.
Terpisah sebelumnya, Manajer BLK LN PT CKS, Maria mengatakan bahwa izin dari PT CKS sudah lengkap. Dia pun menjelaskan, tidak ada sama sekali kekerasan terhadap calon PMI saat proses pelatihan.
"Kami dari PT CKS selama ini tidak pernah melakukan kekerasan fisik ke calon PMI kami. Tidak pernah," kata dia.
Maria pun menambahkan, lima calon PMI itu nekat kabur karena ada iming-iming dari pihak luar untuk mempercepat waktu mereka bekerja ke luar negeri.
Baca Juga:Kepulangan Pekerja Migran dari Malaysia, Pemkab Bantul Siapkan Program Pemberdayaan
Dia pun sudah mempunyai bukti bahwa ada iming-iming tersebut. "Kenapa? Karena kami memiliki bukti autentik dan hal ini sudah kami berikan ke pihak berwajib," katanya.
Kontributor : Bob Bimantara Leander