SuaraMalang.id - Cerita menarik hadir dalam hari pertama pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Malang, Senin (19/4/2021). Sebab, ada satu siswa mengaku terpaksa masuk.
Siswa tersebut adalah Dozer siswa kelas 8 SMPN 6 Malang. Dozer mengaku lebih nyaman belajar di rumah secara daring daripada PTM.
Hal itu dikatakannya saat Wali Kota Malang, Sutiaji memantau pelaksanaan hari pertama PTM di SMPN 6 Malang, Senin (19/4/2022).
"Lebih nyaman di rumah," kata Dozer saat ditanya Sutiaji terkait apakah senang bisa tatap muka.
Baca Juga:Jadwal Imsakiyah Kota Malang Sabtu 18 April 2021
Dozer menjelaskan, lebih nyaman belajar di rumah karena bisa sambil main gim.
"Karena lebih santai saja," tutur dia.
Sontak jawaban menohok siswa asal Kelurahan Kasin itu membuat Sutiaji berang. Sutiaji menyuruh Dozer besok untuk tidak melakukan PTM lagi dan belajar di rumah.
"Belajar di rumah saja besok. Harus jujur antara hati dan lisan. Anaknya gak mau masuk lebih suka daring. Gak boleh di sini guyonan," kata dia.
Sutiaji pun menanyakan sekali lagi seluruh siswa kelas 8 yang mengikuti mata pelajaran Bahasa Daerah. Dari belasan siswa, hanya Dozer yang tidak mengangkat tangan saat ditanya apakah senang PTM lagi atau tidak.
Baca Juga:Larangan Mudik Lebaran 2021, Ini 3 Titik Penyekatan Jalan di Kota Malang
"Ayo siapa yang setuju PTM dan kangen ketemu gurunya?" tanya Sutiaji disertai angkat tangan dari seluruh siswa kecuali Dozer.
Setelah itu, Sutiaji langsung keluar dari ruangan dan meninjau kelas lainnya. Tak lama berselang, sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang, H. Rokhmad masuk lagi ke ruangan kelas Dozer dan meyakinkan sekali lagi keputusan Dozer tersebut.
"Kamu kenapa gak mau masuk sekolah?" tanya Rokhmad.
Dozer pun tidak bisa menjawab. Rokhmad sekali lagi menanyakan keputusan tidak setujunya PTM kepada Dozer.
"Kamu yakin gak mau PTM? Cita-citamu apa?" tanya Rokhmad.
Dozer pun dengan nada lirih bahwa dia akhirnya merubah keputusannya dan ingin PTM.
"Saya masuk saja," jawab Dozer.
Kontributor : Bob Bimantara Leander