22 Kasus Bencana Melanda Kota Malang Awal 2021, Didominasi Tanah Longsor

Berdasarkan laporan BMKG, Kota Malang dibayang-bayangi cuaca ekstrem hingga Februari 2021.

Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Kamis, 21 Januari 2021 | 06:40 WIB
22 Kasus Bencana Melanda Kota Malang Awal 2021, Didominasi Tanah Longsor
Ilustrasi tanah longsor [Shutterstock]

SuaraMalang.id - Sepanjang awal 2021 ini, Kota Malang telah dilanda 22 kasus bencana. Mayoritas adalah bencana tanah longsor.

Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto mengatakan, sepanjang Januari 2021 sudah tercatat 22 bencana dan didominasi bencana tanah longsor. Kejadian tanah longsor paling signifikan, yakni di Perumahan Sulfat Inside, Jalan Sadang, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang hingga berakibat satu korban meninggal.

"Kami sudah mencatat ada 22 bencana yang terjadi di 22 titik yang tersebar di Kota Malang. Bencana itu paling banyak tanah longsor," katanya, seperti dikutip dari TimesIndonesia.co.id--media jejaring Suara.com.

Kasus bencana, lanjut dia, terjadi merata di seluruh kecamatan, khususnya titik rawan.

Baca Juga:Wali Kota Sutiaji Doakan Korban Tanah Longsor Mati Syahid

"Untuk titiknya itu di semua kecamatan. Ada 5 kecamatan di Kota Malang dan itu semuanya rawan. Mulai Muharto, Bunul, Bandulan hingga Sukun, semuanya," jelasnya.

Merespon itu, Ia mengimbau kepada masyarakat Kota Malang untuk tetap meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di tempat-tempat rawan bencana. Pihaknya juga terus meningkatkan kewaspadaan ancaman bencana.

"Kita terus berkoordinasi dengan kelurahan hingga masyarakat. Apalagi kita juga punya alat Early Warning Sistem (EWS) yang tersebar di enam titik, itu kita pantau terus," ungkapnya.

Imbauan agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadan bukan tanpa sebab. Lantaran laporan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Juanda saat ini Kota Malang sedang menghadapi cuaca yang sangat ekstrem, puncaknya diprediksi terjadi pada Februari.

"Puncaknya itu ada di bulan Februari 2021. Apalagi sekarang kan terjadi intensitas hujan naik sampai 40 persen. Jadi jika tahun kemarin (2020) naik satu meter, pada tahun ini naik menjadi 1,4 meter karena volume air di tahun ini meningkat 40 persen," pungkasnya.

Baca Juga:Hujan Deras Selasa Malam, Tebing Setinggi 7 Meter di Gunungkidul Longsor

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini