SuaraMalang.id - Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang memastikan rencana revitalisasi Pasar Besar Kota Malang tetap berjalan, meskipun masih ada gelombang penolakan dari sebagian pedagang.
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, menegaskan bahwa pembongkaran total bangunan pasar adalah langkah awal yang tidak bisa ditawar.
Menurutnya, perbedaan pendapat terjadi karena masih ada pedagang yang belum memahami konsep revitalisasi ini secara menyeluruh.
"Konsep tentang pasar untuk kepentingan orang banyak itu belum mereka pahami," tegas Eko, dikutip hari Rabu (29/1/2025).
Baca Juga: Kesepakatan Gagal, Pedagang Pasar Besar Malang Kembali Tolak Pembangunan Ulang
Eko juga menjelaskan bahwa Pemkot Malang memiliki kewajiban untuk memperbaiki sarana dan prasarana perdagangan, termasuk pasar.
Mengingat Pasar Besar sudah berusia lebih dari 35 tahun, pembongkaran dan pembangunan ulang menjadi solusi yang paling tepat.
"Untuk memperbaiki sarana prasarana perdagangan di Kota Malang, pemerintah wajib turun tangan," imbuhnya.
Ia menekankan bahwa Pasar Besar merupakan aset milik Pemkot Malang, sehingga revitalisasi juga merupakan bagian dari tanggung jawab pemerintah.
"Sertifikatnya atas nama pemerintah kota. Jadi ini kewajiban kita untuk memperbaikinya," ujarnya.
Baca Juga: Kayutangan Malang Makin Kece! Desain Baru Usung Konsep Ramah Pejalan Kaki
Tak Ingin Ada Persepsi Pembiaran
Lebih lanjut, Eko menegaskan bahwa Pemkot Malang tidak ingin terkesan melakukan pembiaran terhadap kondisi Pasar Besar saat ini. Oleh karena itu, ia berharap keseriusan pemerintah dalam proyek ini dapat didukung oleh semua pihak, termasuk pedagang.
"Kalau tidak ada perhatian khusus, nanti masyarakat beranggapan pemerintah melakukan pembiaran. Tapi saat sudah diproses pembangunannya malah ditolak," kata Eko.
Meskipun masih ada perlawanan dari sebagian pedagang, Eko mengaku tidak ingin terlalu ambil pusing dan tetap mengandalkan sosialisasi sebagai pendekatan utama.
"Bagaimanapun mereka tetap warga kita, tetap binaan Diskopindag. Biarkan saja, nanti mereka akan mempelajari kondisi ini pelan-pelan," pungkasnya.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Kesepakatan Gagal, Pedagang Pasar Besar Malang Kembali Tolak Pembangunan Ulang
-
Kayutangan Malang Makin Kece! Desain Baru Usung Konsep Ramah Pejalan Kaki
-
Investasi Malang Tembus Rp 2,3 Triliun, Lampaui Target 2 Kali Lipat
-
PBB-P2 Kota Batu Turun 30 Persen, Warga Lega
-
Terbengkalai, Hotel Songgoriti di Batu Jadi Sasaran Mistis Bukan Wisatawan
Tag
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Setop Ketergantungan Beras, DPRD Jatim Gaungkan Tanaman Alternatif demi Kedaulatan Pangan
-
Masih Aktif, Saldo DANA Kaget Untuk Hari Ini Bantu Kamu Supaya Ngirit
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat