SuaraMalang.id - Rencana pembangunan Pasar Besar Kota Malang masih terus menuai polemik. Hingga Rabu (29/1/2025), gelombang penolakan kembali muncul dari sejumlah pedagang yang tergabung dalam Himpunan Pedagang Pasar Besar Malang (Hippama).
Ironisnya, penolakan ini terjadi sehari setelah adanya kesepakatan antara Hippama dan Perkumpulan Pedagang Pasar Besar Malang (P3BM) pada Selasa (28/1/2025).
Kesepakatan tersebut sebelumnya telah difasilitasi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) serta disaksikan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang.
Namun, Hippama secara terbuka menyatakan sikap penolakannya di hadapan ratusan pedagang di Halaman Pasar Besar Malang.
Hippama Kukuh Minta Renovasi, Bukan Pembangunan Ulang
Humas Hippama, Agus Priambodo, menegaskan bahwa para pedagang tetap solid dalam menolak pembangunan ulang dan hanya meminta dilakukan renovasi atau perbaikan total.
"Hippama mengambil sikap untuk mengonfirmasi bahwa kami tetap solid dalam meminta renovasi, bukan pembangunan ulang," ujar Agus.
Menurutnya, sikap ini didasarkan pada hasil uji forensik terhadap kondisi Pasar Besar Malang pasca-kebakaran beberapa tahun silam.
Kajian dari Universitas Brawijaya (UB) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyebutkan bahwa struktur bangunan masih layak untuk digunakan.
Baca Juga: Kayutangan Malang Makin Kece! Desain Baru Usung Konsep Ramah Pejalan Kaki
"Ini bukan sekadar pendapat Hippama. Dulu dalam rapat dengan DPRD Komisi B, sudah ada pernyataan resmi bahwa kajian dari ITS menyatakan pasar ini masih layak," jelasnya.
Surat ke Kementerian PUPR Belum Ditanggapi
Selain melakukan aksi penolakan, Hippama juga telah mengajukan surat keberatan langsung kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada awal Januari 2025. Namun hingga saat ini, mereka belum menerima tanggapan resmi dari pihak terkait.
"Dari Kementerian PUPR sudah turun ke Diskopindag, tapi sampai sekarang belum ada jawaban. Justru Diskopindag mengeluarkan pernyataan yang berbeda," ungkap Agus.
Polemik Berlanjut, Pedagang Menunggu Kejelasan
Dengan adanya perbedaan pendapat di antara pedagang serta belum adanya kepastian dari pemerintah, polemik pembangunan Pasar Besar Malang masih terus berlanjut. Para pedagang berharap ada transparansi dan komunikasi yang lebih jelas dari pemerintah terkait nasib mereka ke depan.
Berita Terkait
-
Kayutangan Malang Makin Kece! Desain Baru Usung Konsep Ramah Pejalan Kaki
-
Investasi Malang Tembus Rp 2,3 Triliun, Lampaui Target 2 Kali Lipat
-
PBB-P2 Kota Batu Turun 30 Persen, Warga Lega
-
Terbengkalai, Hotel Songgoriti di Batu Jadi Sasaran Mistis Bukan Wisatawan
-
Malang Stop WiFi RW Gratis, Anggaran Dipotong
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Popok Kain Kekinian: Bumbi Ubah Limbah Jadi Berkah, Libatkan Komunitas & Raih Dukungan BRI
-
Weekend Banking BRI: Solusi Transaksi Libur Panjang Maulid Nabi 2025
-
Rekomendasi Sepatu Asics untuk Running, Dapatkan Harga Spesial Saat 9.9
-
Apresiasi Nasabah di Hari Pelanggan Nasional 2025, BRI Perkuat Transformasi Layanan Digital
-
Transformasi Digital BRI Perkuat Dana Murah dan Dorong Profitabilitas