SuaraMalang.id - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kota Malang menunjukkan peningkatan signifikan pada awal Januari 2025.
Dalam kurun waktu lebih dari sepekan, 17 kasus telah tercatat oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang. Angka ini telah mencapai separuh dari total 31 kasus PMK sepanjang 2024.
Peningkatan kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak sapi, termasuk di wilayah Sanan Gang 17, Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing.
Salah satu peternak, Suwadji, mengungkapkan bahwa banyak rekan peternaknya yang mulai mendapati sapi mereka menunjukkan gejala PMK.
Baca Juga: Tragedi Bus Maut Batu Picu Malang Perketat Izin Study Tour Sekolah
Meski khawatir, Suwadji merasa gejala PMK yang muncul saat ini lebih cepat terdeteksi dibandingkan dengan wabah tahun 2022.
“Kalau 2022 itu begitu kena, sakitnya dari hidung, mulut, langsung ke kuku kaki. Kalau sekarang pelan-pelan, gejalanya juga langsung terdeteksi, jadi bisa segera diobati dulu,” ujar Suwadji, Kamis (9/1/2025).
Suwadji yang mengelola 10 ekor sapi – enam ekor miliknya sendiri dan empat ekor milik tetangga serta mertuanya – bersyukur bahwa semua sapi di kandangnya masih sehat.
Dispangtan Kota Malang telah memberikan vaksinasi dan vitamin untuk ternaknya. Ia juga memastikan memanggil dokter hewan jika ada tanda-tanda gejala seperti keluarnya lendir dari hidung sapi.
Dalam situasi saat ini, Suwadji mengaku belum berani membeli sapi baru ataupun menjual sapi yang dimilikinya. Pasar Singosari, yang biasa menjadi tempat pemasaran ternaknya, dilaporkan telah ditemukan kasus PMK.
Baca Juga: Waspada! 118 Sapi di Malang Terpapar PMK, Begini Cara Pencegahannya
“Dari dinas juga mengimbau agar jangan beli baru dulu. Saya belum pernah menjual lagi sekarang ini. Biasanya harga sapi yang sehat itu Rp 14 juta, kalau ada gejala PMK bisa turun drastis sampai Rp 3-4 juta,” jelasnya.
Berita Terkait
-
Ketua DPRD Kota Malang Prihatin Banyak Korban Luka saat Demo Tolak RUU TNI: Nyawa Tak Bisa Diganti!
-
Aksi Tolak RUU TNI Meluas, Gedung DPRD Kota Malang Terbakar
-
Kekayaan Amithya Ratnanggani: Ketua DPRD Kota Malang yang Temui Massa Aksi 'Indonesia Gelap'
-
Sosok Amithya Ketua DPRD Kota Malang, Politisi yang Temui Massa Demo Indonesia Gelap
-
UMK Malang Naik 6 Persen, Pj Wali Kota Ingatkan Perusahaan Tak Lakukan PHK
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
BRImo Versi Bilingual Hadir: Transaksi Makin Lancar, Pengguna Makin Puas
-
Dinilai Sangat Strategis, Pembangunan Tol Malang - Kepanjen Butuh Dana Rp 7,5 Triliun
-
Sekolah Rakyat akan Dibuka di Malang, Ini Kategori Siswanya
-
Pencurian di Malang, CCTV Bongkar Aksi 2 Maling
-
Skandal Rupadaksa Guncang UIN Malang, Rektorat Turun Tangan: Terancam Sanksi Berat