SuaraMalang.id - Pemkab Malang melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat sebanyak 118 ekor sapi terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sapi-sapi tersebut kini menjalani perawatan intensif oleh Satgas PMK di 19 kecamatan di Kabupaten Malang.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Eko Wahyu Widodo, menyatakan bahwa rata-rata setiap kecamatan memiliki satu hingga dua kasus, dengan penyebaran terbanyak di Kecamatan Sumberpucung.
“Kasus yang sekarang kita tangani, yang masih sakit ada 118 ekor tersebar di 19 kecamatan. Tapi ini berangsur-angsur sembuh,” ujar Eko, Kamis (9/1/2025).
Sejak November 2024 hingga Januari 2025, virus PMK telah menyebabkan kematian pada 29 ekor sapi. Eko menjelaskan bahwa kondisi cuaca yang lembap akibat hujan terus-menerus menjadi salah satu faktor pemicu penyebaran virus.
“Kandang yang lembap dan cenderung kotor saat musim hujan menjadi kondisi yang kurang sehat untuk sapi. Virus lebih mudah muncul dan menyerang,” jelas Eko.
Eko mengimbau peternak untuk lebih rajin membersihkan kandang dan sapi mereka, serta secara rutin memeriksa kondisi mulut dan kaki sapi. Selain itu, peternak diharapkan memberikan vitamin, obat cacing, dan vaksin PMK secara berkala.
Sebagai contoh, Eko menyebut peternakan di Saptorenggo yang tetap sehat meski di tengah wabah.
“Kandangnya bersih, disiram terus, lalu dibersihkan secara rutin. Pakan juga diberikan secara penuh. Itu menunjukkan kebersihan kandang sangat penting dalam mencegah PMK,” katanya.
Pemkab Malang berharap cuaca dalam beberapa bulan ke depan mendukung proses pemulihan sapi yang sedang dirawat.
Baca Juga: Malang Diguyur Hujan, Tebing 6 Meter Longsor Timpa Rumah Warga
“Kalau cuaca panas, kandang bersih, sapi bisa sehat kembali, seperti manusia yang berjemur untuk meningkatkan imun,” pungkas Eko.
Pemkab Malang terus berupaya menangani dampak virus PMK dengan langkah-langkah perawatan intensif, edukasi peternak, dan pencegahan agar wabah tidak meluas.
Peternak di seluruh wilayah diimbau untuk meningkatkan kebersihan dan menjaga kesehatan sapi mereka guna mencegah penularan lebih lanjut.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Malang Diguyur Hujan, Tebing 6 Meter Longsor Timpa Rumah Warga
-
Dari Batam untuk Malang: Kisah Juragan Bakso yang Bangun Jalan 10 Miliar
-
Skandal Tiket Tumpak Sewu: Turis Mengeluh, Dinas Pariwisata Bungkam
-
Nyalip Gagal, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Truk di Malang
-
Kades Pagak Tipu Warganya Sendiri, Raup Rp74 Juta Demi Bebaskan Penjudi
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Rezeki Nomplok di Awal Minggu, Klaim Saldo ShopeePay Gratis hingga Rp2,5 Juta Sekarang Juga!
-
Findmeera: Daster Lokal yang Raih Penghargaan Berkat BRI
-
Hampir 9 Ribu Warga Malang Terserang ISPA, Dinkes Imbau Warga Lakukan Ini
-
Pandemi Jadi Peluang, Berikut Kisah Findy Bangkitkan Pengrajin Lokal Lewat Daster Findmeera
-
Cuan Rp2,5 Juta, Yuk Pantau 5 Link Sebar ShopeePay