Scroll untuk membaca artikel
Bernadette Sariyem
Rabu, 06 November 2024 | 14:40 WIB
Ilustrasi penipuan. (Freepik/user2846165)

SuaraMalang.id - Warga Kota Malang, khususnya mahasiswa yang sedang mencari tempat kos, dibuat resah oleh maraknya penipuan modus rumah kos palsu.

Menggunakan foto dan alamat rumah orang lain, pelaku menawarkan rumah tersebut sebagai kos melalui media sosial, meminta uang muka (DP) dari calon korban, dan kemudian menghilang.

Salah satu korban penipuan ini adalah Ahmad Fariz, warga Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, yang menyatakan rumahnya didatangi lebih dari 20 orang sejak awal Oktober.

Para korban mengaku sudah membayar DP berkisar antara Rp 350 ribu hingga Rp 700 ribu untuk sewa kos, padahal rumah Fariz bukan untuk disewakan.

Baca Juga: Dugaan Pungli Jilbab dan Ijazah di SDN Sawojajar 5 Malang, Siswa Dihukum

“Saya terkejut karena rumah ini hanya untuk tempat tinggal keluarga saya, tidak ada yang dibuat kos,” jelas Fariz.

Fariz menduga pelaku sempat survei langsung dan mengamati rumahnya. Para korban menemukan iklan rumah kos Fariz di media sosial TikTok dan menghubungi nomor WhatsApp yang tercantum, yang ternyata menggunakan akun WhatsApp Bisnis dengan katalog rumah kos palsu lainnya.

Kasihumas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, menyatakan bahwa pihak kepolisian telah menerima informasi terkait kasus ini dan sedang melakukan patroli siber serta pendalaman melalui keterangan saksi.

Ia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam transaksi yang melibatkan uang muka tanpa tatap muka langsung.

"Sebaiknya lakukan transaksi secara langsung atau gunakan platform resmi seperti e-commerce yang terpercaya," tegas Yudi.

Baca Juga: 'Cuma ke Warung Depan', Alasan Klasik Pelanggar Lalu Lintas di Malang Tak Pakai Helm

Fariz dan para korban lainnya kini telah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Sementara itu, polisi mengimbau warga Kota Malang untuk selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum melakukan pembayaran, khususnya dalam transaksi properti seperti kos atau sewa rumah, untuk menghindari kejadian serupa.

Kontributor : Elizabeth Yati

Load More