SuaraMalang.id - Kekeringan yang melanda wilayah Malang Selatan dalam beberapa bulan terakhir telah membuat banyak warga setempat kesulitan mendapatkan air bersih.
Minimnya pasokan air dari sumber-sumber utama yang mengering membuat warga terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari.
Kondisi ini memicu keluhan dan curhatan warga di media sosial, yang kemudian menjadi viral setelah diunggah oleh akun Instagram @info_malang.
Dalam unggahan tersebut, seorang warga mengungkapkan betapa sulitnya mendapatkan air, baik dari PDAM maupun sumur pribadi yang biasanya menjadi andalan.
Baca Juga: Viral! Ibu di Malang Terpaksa 'Nyempil' Lewat Celah Tembok, Akses Rumah Ditutup Tetangga?
"Sudah hampir dua bulan ini air PDAM jarang mengalir, sumur juga kering. Jadi, kami harus membeli air yang diambil dari kecamatan lain," tulis salah satu warga dalam curhatnya yang dikutip oleh akun @info_malang pada Kamis (10/10/2024).
Warga Terpaksa Beli Air dengan Harga Mahal
Harga air bersih yang dibeli dari luar wilayah menjadi beban tambahan bagi masyarakat yang terdampak kekeringan.
Menurut beberapa warga, harga satu tangki kecil air mencapai Rp80.000 dengan waktu antrean hingga 16 hari.
Sedangkan untuk mendapatkan air lebih cepat, mereka harus membayar Rp100.000 per tangki besar, yang mengurangi waktu antrean menjadi sekitar lima hari.
Baca Juga: Dam Kedungbanteng Rusak, Ratusan Hektar Sawah di Malang Terancam
"Uang habis buat beli air. Minimal empat kali beli tangki kecil atau dua kali tangki besar per bulan," ungkap seorang warga dalam keluhannya.
Pengeluaran tambahan ini sangat memberatkan, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan terbatas. Untuk memenuhi kebutuhan air selama satu bulan, warga harus mengeluarkan setidaknya Rp320.000 untuk tangki kecil atau Rp200.000 untuk tangki besar, tergantung kapasitas penampungan air di rumah masing-masing.
Kondisi ini membuat warga harus berhemat dalam penggunaan air, bahkan untuk kebutuhan dasar seperti mandi dan mencuci.
Mereka berharap agar kondisi kekeringan ini segera berakhir dengan turunnya hujan, sehingga mereka tidak lagi terbebani dengan biaya besar hanya untuk mendapatkan air bersih.
Warga Berharap Hujan dan Bantuan Pemerintah
Warga Malang Selatan hanya bisa berharap agar hujan segera turun dan kondisi kekeringan ini segera berakhir.
“Kami cuma bisa berdoa agar hujan segera turun dan kekeringan ini berakhir,” tulis seorang warga dalam curhatannya yang diunggah oleh akun Instagram @info_malang.
Kondisi ini menggugah simpati dari netizen yang turut mendoakan agar warga yang terdampak kekeringan dapat segera terbebas dari krisis air bersih.
“Semoga hujan segera turun dan warga Malang Selatan yang terdampak kekeringan bisa segera mendapatkan air dengan mudah,” tulis salah satu pengguna media sosial di kolom komentar.
Di sisi lain, masyarakat juga berharap agar pemerintah daerah dapat turun tangan dengan menyediakan solusi jangka panjang untuk mencegah kekeringan berulang di wilayah Malang Selatan.
Mereka menginginkan adanya bantuan air bersih yang lebih cepat dan merata agar tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk membeli air.
Pemerintah Diharapkan Segera Turun Tangan
Di tengah krisis air yang berlangsung, warga Malang Selatan berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah cepat untuk mengatasi kekeringan yang terjadi.
Mereka mengusulkan agar pemerintah menyediakan bantuan air bersih secara berkala dan merata ke wilayah-wilayah terdampak agar masyarakat tidak lagi terbebani dengan tingginya biaya pembelian air dari kecamatan lain.
“Harapan kami, pemerintah bisa segera mencari solusi untuk menyediakan pasokan air yang lebih stabil, baik dari pengeboran sumur tambahan atau pembangunan jaringan distribusi air bersih yang baru,” ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Selain itu, beberapa warga juga menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan penyediaan penampungan air hujan dan pengelolaan air tanah yang lebih baik untuk wilayah Malang Selatan, yang selama ini menjadi salah satu daerah rawan kekeringan setiap musim kemarau.
Dampak Kekeringan Meluas
Kekeringan yang berkepanjangan tidak hanya berdampak pada kebutuhan air bersih warga, tetapi juga berimbas pada sektor pertanian di wilayah Malang Selatan.
Banyak petani mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan air untuk mengairi lahan mereka, yang berujung pada penurunan produktivitas hasil pertanian.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah, yang diharapkan segera mengadakan rapat koordinasi untuk merumuskan solusi jangka pendek dan jangka panjang guna mengatasi kekeringan yang kerap melanda wilayah tersebut.
Krisis air yang melanda Malang Selatan ini menyoroti pentingnya penanganan kekeringan dan pengelolaan sumber daya air yang lebih baik di masa depan. Dengan adanya solusi yang tepat, diharapkan warga tidak lagi mengalami kesulitan serupa di masa-masa mendatang.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Sultan Andara vs Crazy Rich Malang, Adab Raffi Ahmad ke Rumah Rp60 M Momo Geisha Jadi Omongan
-
Suami Momo Geisha Ternyata Bos Besar, Pantas Enteng Hadiahkan Lapangan Futsal Berstandar FIFA
-
Sukses Digelar! Workshop Suara.com dan UAJY di 3 Kota Diikuti 150 Lebih Digital Creator
-
Sosok Bejo Sandy: Melestarikan Rinding Malang sebagai Warisan Seni dan Budaya
-
Saatnya Staycation dengan Keluarga, Swiss-Belinn Malang Cuma 5 Menit dari Malang Town Square dan Transmart MX Mall
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Nilai Tukar Rupiah Merosot Pagi Ini Jelang Rilis Neraca Perdagangan
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Pemerintah Mau Hapus BPHTB Hingga Permudah Izin Pembangunan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
Terkini
-
Aksi Heroik Tukang Bangunan Selamatkan Perempuan Korban KDRT di Pakis
-
Aksi Heroik Tukang Bangunan Selamatkan Perempuan Korban KDRT di Pakis
-
Nasi Goreng dan Gado-Gado Bikin Betah Pemain Asing Arema FC
-
Pilgub Jatim 2024 Memanas: Khofifah-Emil Makin Solid, Dukungan Bertambah Jelang Pencoblosan
-
Modus Baru! Selundupkan 100 Pil Trex dalam Oseng-Oseng Tempe di Rutan