SuaraMalang.id - Harga sayur mayur di dua pasar di Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, mengalami kenaikan yang signifikan menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Fitri 2024. Kenaikan ini termasuk harga nangka muda yang sempat mencapai Rp 100 ribu per buah.
Suratmi, seorang penjual sayur di Pasar Genteng 2, mengungkapkan bahwa harga nangka muda sempat mencapai Rp 100 ribu per buah sebelum dan selama Hari Raya Idul Fitri, tetapi kemudian turun menjadi Rp 60 ribu per buah pada H+3 Lebaran.
"Satu buah nangka muda beratnya sekitar 1,5 sampai dua kilogram, tetapi harga tersebut masih terasa mahal," kata Suratmi, Kamis (18/4/2024).
Menurut Suratmi, kenaikan harga tersebut terjadi karena dua faktor utama: stok yang minim dan peningkatan permintaan menjelang Lebaran.
"Biasanya, nangka muda hanya dijual seharga Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu per buah, dan bahkan sempat hanya Rp 2.000 per bungkus plastik yang sudah dipotong," tambahnya.
Di Pasar Induk Genteng 1, penjual sayuran keliling, Siti Amina, mengatakan bahwa ia memilih untuk tidak menjual nangka muda karena harga yang selangit membuat pembeli berpikir dua kali sebelum membelinya.
"Daripada tidak laku, lebih baik saya jual sayuran lain," ungkapnya.
Tidak hanya nangka muda, sayuran hijau seperti sawi dan bayam juga mengalami kenaikan harga.
"Satu ikat sayur sawi yang dulu hanya Rp 1.500 sampai Rp 2.000, sekarang bisa naik 100 persen menjadi Rp 4.000 sampai Rp 5.000," jelas Siti Amina.
Kenaikan harga ini terjadi pada saat Hari Raya Idul Fitri, dimana banyak orang memasak kupatan yang sering menggunakan sayur nangka muda pedas dicampur kacang panjang.
"Karena nangka muda mahal, banyak yang mengganti dengan sayur lain atau menggunakan tahu tempe," katanya.
Siti Khotimah, seorang pembeli dari Dusun Lidah, Desa/Kecamatan Gambiran, mengaku terkejut dengan harga sayuran yang melonjak tajam.
"Sayur saja mahal seperti harga daging, semoga segera turun biar ibu rumah tangga tidak bingung bagi uang buat menu masakan," harapnya.
Warga setempat berharap bahwa harga-harga ini akan stabil kembali seiring waktu dan pasokan sayur mayur ke pasar kembali normal pasca-lebaran.
Kontributor : Elizabeth Yati
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Abdullah Azwar Anas Kuliah di Mana? Santer Dikabarkan Bakal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran
-
Pesona Pantai Cacalan, Asyik dan Seru Buat Jalan-Jalan!
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Firhando Gumelar-Rudi Sampaikan 4 Jurus Jitu Selesaikan Masalah di Kota Batu
-
Pengangguran Jadi Masalah di Kota Batu, Cawali Nurochman Siapkan Strategi Khusus
-
Firhando Gumelar Bertemu Tokoh Katolik Kota Batu: Kami Ingin Jadi Wali Kota Semua Umat Beragama
-
Survei Pilwali Malang Sepekan Jelang Coblosan, 3 Paslon Bersaing Ketat
-
Wonosari Malang Porak-poranda Diterjang Angin Kencang