Scroll untuk membaca artikel
Baehaqi Almutoif
Rabu, 06 Desember 2023 | 19:00 WIB
Tanggapan dari pihak Universitas terkait ramainya video di salah satu gedung [beritajatim.com]

SuaraMalang.id - Viral di media sosial cerita seorang mahasiswi di Malang yang ingin naik lift ke lantai tiga, namun justru meluncur sampai ke lantai 7.

Pengalaman menegangkan tersebut dibagikan akun TikTok @hyuxyzzz. Diduga peristiwa itu terjadi di Universitas Negeri Malang (UM).

Kasubdit Sarpras UM, Faul Hidayatun Nafiq tidak membenarkan lokasi yang diceritakan di dalam video tersebut berada di kampunya, tepatnya di salah satu Gedung Kuliah Bersama (GKB).

Akan tetapi, Faul tidak mengetahui secara pasti, apakah peristiwa itu terjadi di gedung A19 atau A20.

Baca Juga: Menegangkan! Mahasiswi Malang Naik Lift Meluncur ke Lantai 7, Kondisinya Gelap

Hanya, kata dia, lift di area GKB yang menuju ke lantai 2 dan 3 memang selalu dikunci. Tujuannya agar dosen maupun mahasiswa lebih sehat dengan jalan kaki. Selain itu, untuk meminimalisir penggunaan frekuensi lift dengan naik tangga.

“Untuk di GKB lantai 2 dan 3 dinonaktifkan dengan harapan dosen dan mahasiswa bisa sehat jalan kaki, meminimal penggunaan frekuensi lift lebih sehat naik tangga. Di GKB juga sudah ada himbauannya untuk lantai 2 dan 3 diakses dengan jalan kaki,” ujarnya dikutip dari Beritajatim.com--media partner Suara.com.

Faul memilih peristiwa yang menimpa seorang mahasiswi sebagai sebuah kesalahan atau kerusakan sistem. Menurutnya, bisa jadi salah menekan tombol atau tidak memperhatikan tangga naik dan turun.

“Tidak itu bukan hal hal yang tidak masuk akal. Bisa juga kalau nyala terus, sistemnya gagal. Contohnya lift barang di gedung Rektorat, ditekan angka 5 itu gabisa, pada lantai 5 itu boleh diakses, tapi sistemnya yang gabisa. Jadi itu bukan ada horor,” katanya.

Dia mengungkapkan, sejauh ini belum ada keluhan yang masuk kepadanya. Selain capek karena naik tangga.

Baca Juga: Warga Malang Perhatikan, Ada Jukir Belum Tentu Parkir Resmi

“Untuk kebijakan jalan kaki ini dari pusat, kebijakan rektor. Bahkan di rektorat tombol dua dimatikan, dengan harapan lebih sehat jalan kaki. Yang protes ke saya soal itu ya banyak,” katanya.

Load More