SuaraMalang.id - Gara-gara wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini sejumlah pihak menderita kerugian cukup besar. Misalnya Pasuruan Jawa Timur.
Ersan, salah satu peternak sapi perah di desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan. Ia mengatakan perekonomian para peternak sapi perah lumpuh.
Hal ini dibuktikan dengan produksi susu perah sapi yang anjlok hingga nol persen. Mereka tidak bisa memerah susu sebab sapinya sakit parah.
Menurut Ersan, sapi yang bergejala PMK di wilayahnya kebanyakan dari jenis sapi perah. Akibat banyak sapi yang sakit, warga mengeluhkan produksi susu sapi yang menurun drastis.
Baca Juga: Peternak di Magetan Kian Panik Setelah Sapi-sapi Terserang PMK Mencapai Ratusan
“saat ini saja produksi susu tidak berjalan sama sekali. Jadi kami juga takut ekonominya akan anjlok, lalu bagaimana nasib para peternak sapi perah,” katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Jumat (03/06/2022).
Wabah PMK di wilayah Kabupaten Pasuruan ini memang semakin menggeliat. Terdapat enam ekor sapi yang terkena wabah PMK dan dilaporkan sudah meninggal dunia.
Berdasarkan informasi, tiga sapi bergejala PMK yang mati berada di Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan. Sementara 3 ekor sapi lain juga dikabarkan mati di Desa Panditan, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Pasuruan.
Kepala Desa Balunganyar, Soleh mengatakan dalam satu minggu terkahir ini banyak sapi yang sakit. Dirinya juga mengatakan jika di wilayahnya sudah ada 50 sapi yang mendadak sakit bahkan sampai lumpuh.
“Sudah semingguan ini banyak sapi sakit, gejalanya mirip PMK. Jumlahnya ada sekitar 50 ekor sapi,” ujar Soleh.
Baca Juga: Sorotan Peristiwa Kemarin, dari Kasus Pencurian di Banyuwangi sampai Doa Bersama Anak Ridwan Kamil
Soleh juga menjelaskan bahwa setiap harinya banyak ternak warga yang sakit, khususnya sapi. Sehingga menyebabkan tiga ternak sapi warga tidak bisa bertahan hidup. Saat ini, Soleh sudah malaporkan kasus kematian ternak ke Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Pasuruan.
“Saya sudah melaporkan kasus ini ke dinas terkait, dan sudah didatangi. Tapi kami terus mengupayakan penyemprotan sendiri,” ungkapnya.
Berita Terkait
-
Air Terjun Kakek Bodo, Pesona Air Terjun dan Kolam Renang dalam Satu Lokasi
-
Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
-
Perbandingan 5 Susu Penggemuk Badan Terbaik yang Sudah BPOM
-
Anak Sekolah Tak Setiap Hari Dapat Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis
-
Hari Pertama Makan Bergizi Gratis, Menu SD di Jakarta Kekurangan Susu
Tag
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kanjuruhan Butuh Sofa dan Kasur Darurat, Demi Skor Kelayakan BRI Liga 1
-
Target Pajak Parkir Kabupaten Malang Naik Jadi Rp1,58 Miliar di 2025
-
Miris! Tekanan Ortu dan Weton Picu Lonjakan Pernikahan Dini di Malang
-
Dugaan Korupsi Dana Ketahanan Pangan Guncang Desa Karangwidoro, Mantan Kasun Terlibat?
-
Bupati Malang Sanusi Serius Kembangkan Kabupaten Nila