SuaraMalang.id - Para peternak di Kabupaten Magetan kini mulai panik setelah sapi yang terserang wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mencapai ratusan.
Salah satunya milik warga di sentra ternak Desa Janggan Kecamatan Poncol. Dari populasi sapi 1.000 ekor di seluruh Desa Janggan, 500 ekor lebih sapi di sana bergejala PMK.
Karena khawatir sapinya mati, sejumlah peternak memilih menjual sapinya dengan harga murah. Ini seperti dialami Warsito. Dari 15 ekor sapi 14 ekor sapinya sakit, dari mulut terus mengeluarkan liur dan kukunya lepas dan kaki sapinya berdarah.
“Seperti ini kondisinya, berliur dan kukunya copot. Beberapa sapi sudah tidak mau makan dan berdiri kakinya mengeluarkan darah bercampur nanah,” katanya, seperti dikutip dari beritajatim.com jejaring media suara.com, Kamis (2/6/2022).
Kondisi sapi serupa juga dialami tetangganya. Mereka sudah melaporkan kepada pemerintah desa dan mantri hewan. Sejauh ini sudah dicek dan sempat mendapatkan pengobatan oleh petugas namun juga belum sembuh.
“Ya terpaksa kami berikan pengobatan alternatif mulai dari obat sariawan untuk manusia hingga ramuan sendiri seperti dari jahe kunyit. Sedang untuk kuku yang lepas kami semprot pakai oli dan bensin, pokoknya sebisa kami," ujarnya.
"Habis mau gimana lagi, kalau mengandalkan petugas tidak selalu bisa datang. Kami takut sapi kami mati, modal awal dari pinjaman KUR, bila begini ya sulit nanti mengembalikan jika sapi mati,” katanya menambahkan.
Menurut Warsito, meski belum sampai ada yang mati,harga jual sapi yang sakit anjlok parah. Tetangganya sempat menjual sapi dengan kondisi sakit, semula dia beli Rp 35 juta, dan setelah sakit dan terpaksa dijual murah dan laku Rp 10 juta.
Terpisah, Kades Janggan Hariyadi membenarkan jika 1.000 lebih populasi sapi warga desanya 50 persennya diduga terjangkit PMK dan sudah dilaporkan Dinas Peternakan.
Baca Juga: KUD di Probolinggo Ini Sampai Harus Lockdown Gegara Ratusan Ternaknya Suspek PMK
“Rencananya besok sosialisasi sekaligus penanganan PMK oleh Disnakan. Karena banyaknya sapi yang terjangkit maka harus langsung pengobatan,” kata Kades.
Dikonfirmasi terpisah Nur Haryani, Kepala Dinas Peternakan Magetan mengatakan bahwa pihaknya tidak lambat menangani keluhan peternak.
Namun, pihaknya terkendala jumlah petugas, PMK sudah menyebar di 18 Kecamatan yang ada di Magetan, sedang jumlah petugas hanya 16 tenaga medis.
“PMK sudah ada di 18 Kecamatan sedang petugas lapangan kita baik dokter hewan dan paramedik hanya berjumlah 16 orang,” kata Nur.
Selain itu para pedagang dari awal tidak jujur pada dinas. Mereka menyembunyikan kondisi ternak mereka yang sudah sakit karena kuatir ada tindakan dari Disnakan dan membuat harga sapi anjlok jika dijual.
“Sekali lagi kami tegaskan, jika ada laporan masuk di call center kami pasti akan tindak lanjuti,” pungkasnya.
Data terakhir, jumlah ternak yang dilaporkan terserang PMK di Magetan sebanyak 396 ekor sedang yang sembuh 53 ekor.
Berita Terkait
-
Tradisi Petik Tebu Manten Awali Musim Giling PG Redjosarie, Siap Dorong Pergerakan Ekonomi Warga Magetan
-
Kacau! Sejoli di Magetan Asyik Bermesraan di Rooftop Kafe, Seolah Tak Pedulikan Pengunjung Lain
-
Kronologi Anak Isa Bajaj Alami Kekerasan, Organ Intim Terluka Hingga Tak Bisa Buang Air
-
Anak Isa Bajaj Diduga Jadi Korban Kekerasan Saat Main di Alun-Alun Magetan, Sampai Berdarah
-
Pesantren Al Fatah Temboro Gelar Salat Tarawih 8 Jam dengan Bacaan 30 Juz Alquran, Tertarik Coba?
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Paslon GURU Percaya Diri Hadapi Debat Kedua Pilwali Kota Batu
-
Waspada! 2.001 Kasus Gondongan Serang Anak di Malang, Akankah Lockdown?
-
Momentum Positif! Arema FC Naik ke Peringkat 7, Siap Gaspol Lawan Madura United
-
Kris Dayanti Vs 2 Penantang: Debat Pilkada Kota Batu Bahas Perlindungan Anak
-
Cetak Buram dan Tinta Rembes, 1.462 Surat Suara Pilkada Kota Malang Rusak