SuaraMalang.id - Sebanyak 24 penganut aliran Tunggal Jati Nusantara menggelar ritual berujung maut di Pantai Payangan Jember. Masalahnya mereka kemudian digulung ombak pantai selatan.
Sebanyak 11 orang tewas dalam ritual itu, sementara selebihnya dinyatakan selamat. Untuk korban selamat ini disarankan agar diruqyah. Hal ini disampaikan Tokoh Agama Kiai Abdur Rohman.
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatul Ulum Suren, Ledokombo, itu menyarankan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar 12 orang yang selamat dari sergapan ombak untuk di ruqyah.
Ia menjelaskan, ruqyah tujuannya agar jiwanya kembali diingatkan dan tidak berpikir aneh-aneh. Kiai muda ini menilai, bacaan-bacaan zikir dan salawat itu sangat bagus dan dibenarkan sangat menangkan hati.
Baca Juga: Beredar Video Diduga Ritual Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan Jember yang Tewaskan 11 Orang
"Diruqyah agar sadar, bahwa yang mengabulkan sesuatu hanya ALLAH saja. Bukan yang lain," katanya seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id jejaring media suara.com, Selasa (15/02/2022).
"Tetapi kalau dibaca di tempat yang mendekati maut itu lain lagi. Apalagi, ada tujuan tertentu yang terkesan menyimpang, ini yang perlu diluruskan," ujar dia.
Kiai Rohman menjelaskan, jangan sampai mereka ada keinginan untuk kembali lagi ikut dalam acara ritual bahaya seperti itu. "Semoga segera disadarkan," katanya menegaskan.
Di tempat terpisah, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berdasarkan informasi yang didapatkan dari sejumlah stakeholder mengaku prihatin.
Dirinya menilai, patologi sosial menjadi salah satu penyebab dilaksanakannya ritual yang menelan belasan nyawa di Pantai Payangan.
Menurutnya, hal tersebut disebabkan oleh tidak terpenuhiya proses pencarian solusi atas permasalahan yang terjadi.
Baca Juga: Kena Serangan Jantung, Pekerja Migran Ilegal Asal Tanggul Jember Meninggal di Malaysia
Sehingga, individu atau kelompok memilih untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kebaikan, demi mecari jalan pintas penyelesaian masalah.
"Berdasarkan informasi dari sejumlah stake holder, ini ada patologi sosial. Sering kali tidak terpenuhi proses pencarian solusinya, sehingga mereka berharap akan ada solusi efektif untuk permasalahannya," katanya dalam acara Penyerahan Santunan Kematian Untuk Korban Tenggelam di Pantai Payangan.
Berita Terkait
-
Beredar Video Diduga Ritual Tunggal Jati Nusantara di Pantai Payangan Jember yang Tewaskan 11 Orang
-
Kena Serangan Jantung, Pekerja Migran Ilegal Asal Tanggul Jember Meninggal di Malaysia
-
BMKG Sebut Tinggi Gelombang Laut Capai 2,5 Meter saat Ritual Maut di Pantai Payangan Jember
-
Tunggal Jati Nusantara, Kelompok Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan Tidak Terdaftar di Pemerintahan
-
Terkait Peristiwa Ritual Berujung Maut di Pantai Payangan, NU Jember Sayangkan Ajaran Taqorrub ke Penunggu Laut
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
-
Gaji Dosen di Indonesia vs Malaysia vs Singapura, Negeri Ini Paling Miris!
-
Bimo Wijayanto Dipilih Prabowo Jadi Bos Pajak Baru, Sri Mulyani: Yang Tabah Pak Suryo!
Terkini
-
Jangan Sampai Kelewatan! DANA Kaget Rp475 Ribu Menantimu di 3 Link Ini
-
Warga Dau Malang Dihebohkan dengan Kasus Dugaan Penculikan Anak
-
6 Link DANA Kaget Malam Ini Senilai Ro 688 Ribu, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Ayo Cepat, Ada DANA Kaget Masih Utuh Jangan Sampai Lupa Klaim
-
Waspada Bahaya Tersembunyi di Balik Masifnya Proyek Vila di Lereng Pegunungan Kota Batu