Setiap harinya, ada saja warga Pakisaji yang hilang dan meninggal saat tentara Belanda beroperasi. Mengetahui bahwa Yahmoen adalah seorang penghianat. Badjuri bersama prajurit tentara lain menyusun rencana membunuh Yahmoen.
"Mata-matanya di setiap desa ada. Kalau di Desa Pakisaji itu ya Pak Yahmoen. Dan akhirnya dibunuh oleh Badjuri dan tentara itu ya sekitar tahun 1947," kata dia.
Sepeninggal Yahmoen, Belanda geram. Tentara Belanda yang bermarkas di dekat PG Kebonagung mencari siapa otak dari matinya Yahmoen.
Pada pertengahan 1948, pada pagi hari yang normal Badjuri tidak mengira bahwa hari itu adalah hari terakhirnya menjadi tentara.
Dia seperti biasa sedang keliling sekitar Jalan Kauman Desa Pakisaji Kecamatan Pakisaji atau sebelah utara Pakisaji.
Waktu itu, Badjuri menemukan salah satu tentara Belanda. Dalam pertarungan satu lawan satu, pria yang memiliki paras seperti orang Arab itu menang. Namun, saat detik-detik terakhir kematian tentara Belanda, terdapat suara tembakan.
"Nah jadi kan tentara itu bawa laras panjang. Itu ditembakkan. Dan dengar duar begitu. Akhirnya datanglah teman-teman tentara itu sekitar delapan sampai 10 orang," kenang Karmuji.
Karmuji pun waktu itu mengaku menyaksikan langsung detik-detik terakhir kematian Badjuri. Sebanyak 13 tembakan dari senjata tentara Belanda menghujam badan Badjuri.
"Iya saya waktu itu mau potong rambut. Pagi-pagi jam 10.00 apa jam 11.00 an begitu. Dan waktu itu saya dengar ada 13 tembakan, ditembak ke Pak Badjuri," kata dia.
Baca Juga: Album Checkmate ITZY Susul Catatan Manis BLACKPINK dan aespa
Badjuri yang kelahiran asli Pakisaji pun dimakamkan di belakang Masjid Besar Al-Ihsan. Dan kekinian dipindahkan ke TPU dekat Stasiun Pakisaji.
"Iya keluarganya yang meminta untuk dimakamkan di TPU dekat Stasiun Pakisaji sana," kata bapak dua anak itu.
Terpisah, salah satu saksi hidup juga, Remin (88) mengaku sempat diajak perang melawan tentara Belanda oleh Badjuri. Waktu itu Badjuri butuh banyak tentara untuk melawan Belanda. Sebab, tentara Indonesia kalah berdasarkan teknologi senjata.
"Di Belanda itu senjata laras panjang. Lah Indonesia bambu aja. Jadi pernah itu dikumpulkan 300-an warga di sebuah hutan di Desa Pendem Pakisaji. Diajak berperang untuk melawan Belanda," kenang bapak tiga anak itu.
Badjuri yang memiliki dua anak putri itu pun membakar semangat setiap warga Pakisaji yang rela berjuang untuk melawan Belanda.
"Ya dia bilang kita hanya punya Bambu runcing tapi hanya dengan ini bisa melawan Belanda. Wong orang Jowo itu nganggep Bambu Jowo itu sebagai hal keramat dan yakin iso ngalahkan Belanda (kan orang jawa itu menganggap bambu sebagai hal keramat dan yakin dengan hanya itu bisa mengusir Belanda)," kata dia.
Berita Terkait
-
Album Checkmate ITZY Susul Catatan Manis BLACKPINK dan aespa
-
Dinkes Kabupaten Malang: 480 Ribu Warga Telah Vaksin Covid-19
-
Satgas Covid-19 Kabupaten Malang Ajak Pasien Isoman Pindah ke Isoter
-
Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa UMM Gelar Coolinary Soal Gizi dan Wisata Kuliner
-
7 Promo HUT Kemerdekaan RI, Perut Kenyang Harga Hemat!
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
KPR Subsidi BRI Tembus Rp13,79 Triliun: Jadi Penyalur Terbesar FLPP Nasional
-
Layanan Kustodian BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan FinanceAsia 2025
-
5 Dispenser Galon Bawah Terlaris: Ucapkan Selamat Tinggal pada Drama Angkat Galon!
-
Konsisten Terapkan GCG, BRI Ukir Prestasi di Level Internasional ACGS 2024
-
BRI Dukung Pemerintah untuk Salurkan BSU 2025 hingga Rp2,25 Triliun