SuaraMalang.id - Kota Malang menargetkan sekitar 500 ribu jiwa atau 70 persen warga telah menerima vaksinasi COVID-19, pada September 2021. Tujuannya untuk menciptakan kekebalan kelompok.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, untuk mencapai target itu, maka diperkirakannya dalam sehari harus melakukan 21 ribu dosis vaksin COVID-19.
"Maksimal pada September 2021 sudah lebih dari 500 ribu hingga 600 ribu orang yang telah divaksin. Dengan jumlah sekitar 70 persen dari jumlah penduduk Kota Malang," katanya dikutip dari Antara, Kamis (8/7/2021).
Ia menambahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang sedang mengoptimalkan vaksinasi COVID-19 pada momentum penerapan PPKM darurat.
Baca Juga: Jam Malam Kota Malang Diperketat, Tertangkap Keluyuran Bakal Dites Antigen
Meski demikian, Wali Kota Sutiaji tetap mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes), terutama ketika beraktivitas di luar rumah.
"Vaksin yang sesungguhnya adalah tetap disiplin. Saat ini kedisiplinan kita masih sangat rendah," ujarnya.
Ia menambahkan, vaksinasi COVID-19 merupakan salah satu upaya untuk mengurangi risiko kematian bagi pasien yang terpapar virus.
"Jadi, vaksin ini manfaatnya adalah mengurangi risiko terpapar. Mengurangi risiko kematian ketika dia terpapar, sehingga meminimalisasi jumlah kematian, mengurangi penyebaran COVID-19," katanya.
Sutiaji juga mengingatkan, agar masyarakat tetap mengedepankan kemanusiaan serta saling membantu di tengah kondisi yang semakin sulit akibat pandemi ini.
Baca Juga: Daftar Lengkap Tempat dan Nomor Telepon Isi Ulang Tabung Oksigen di Malang
"Pandemi ini bukan urusan pemerintah semata, tapi urusan kemanusiaan. Kita tumbuhkan nilai-nilai kemanusiaan yang sangat-sangat dibutuhkan oleh kita semua," ujarnya.
Hingga saat ini, di Kota Malang tercatat sebanyak 7.313 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, 6.295 orang dilaporkan telah sembuh, 680 orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
(Antara)
Berita Terkait
-
Mengenal Lebih Dekat Vaksin HPV: Manfaat, Efek Samping, dan Siapa Saja yang Perlu Mendapatkannya
-
Sederet Sumber Kekayaan Vicky Prasetyo, Tak Heran Berani Maju Calon Bupati Pemalang
-
Peran Vaksinasi Dewasa dalam Meningkatkan Kesehatan dan Mengurangi Biaya Medis Jangka Panjang
-
Ngeri, Ternyata Ini yang Terjadi Kalau Dari Lahir Anak Tidak Diimunisasi
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Arema FC Diterpa Kabar Buruk Jelang Laga Melawan Persita Tangerang
-
Respons Kris Dayanti Setelah Tahu Hasil Hitung Cepat Pilwali Kota Batu
-
Malang Selatan Diterjang Banjir, Puluhan Rumah Terendam
-
Hasil Hitung Cepat Pilkada 2024 di Malang Raya
-
Gumelar Beri Instruksi Penting untuk Pendukungnya: Kawal Perolehan Suara