SuaraMalang.id - Kota Malang akan memperketat PPKM darurat, khususnya aturan jam malam dan mobilitas warga. Apabila tertangkap keluyuran tidak penting, tes atigen bakal dilakukan.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, berdasar rapat hasil evaluasi bersama Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan secara daring, wilayahnya masih dianggap belum maksimal menerapkan PPKM darurat.
"Malang belum berhasil, pergerakan masyarakat masih tinggi. Maka, dalam PPKM darurat ini harus ada kebijakan darurat," kata Sutiaji dikutip dari Antara, Rabu.
Merespon evaluasi itu, lanjut dia, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) telah bersepakat akan melakukan pengetatan PPKM Darurat. Bagi pelanggar aturan bakal langsung ditindak tegas.
Baca Juga: Daftar Lengkap Tempat dan Nomor Telepon Isi Ulang Tabung Oksigen di Malang
"Nanti, di masing-masing wilayah ada penyekatan mobilitas, orang tidak boleh keluar malam, kalau tidak memiliki kepentingan esensial. Bahkan, kami akan lakukan tes antigen secara berkala dan acak," katanya.
Ia menambahkan, pengetatan mobilitas warga juga dilakukan dengan cara penyekatan di sejumlah titik wilayah Kota Malang. Polresta Malang Kota berkoordinasi Polres Malang, dan Polres Batu untuk pelaksanaan penyekatan jalan.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto menjelaskan, beberapa akses jalan utama pergerakan warga akan dilakukan penyekatan dan penutupan jalan. Masyarakat yang tidak memiliki kepentingan mendesak diminta tetap berada di rumah.
"Untuk exit tol, hanya diberlakukan satu di Singosari. Exit tol Madyopuro dan lainnya ditutup untuk membatasi pergerakan masyarakat. Kita juga akan memberlakukan jam malam, setelah tempat-tempat usaha tutup, bagi masyarakat yang tidak berkepentingan akan kita lakukan swab," kata Budi.
Ia melanjutkan, operasi yustisi juga akan ditingkatkan terutama pada sektor perkantoran yang ada di wilayah hukumnya. Seperti yang telah diatur dalam PPKM darurat, pekerja sektor esensial diperbolehkan 50 persen, sementara sektor non-esensial 100 persen bekerja dari rumah.
Baca Juga: Malang Butuh Rumah Sakit Darurat, Amuk Covid-19 Mengganas
"Kami imbau kepada masyarakat untuk menahan diri dan mematuhi aturan," katanya.
Perlu diketahui, Kota Malang naik status menjadi zona merah atau risiko tinggi penyebaran COVID-19. Penambahan kasus konfirmasi positif COVID-19 mencapai 218 kasus, dalam beberapa hari terakhir.
Terakumulasi, di Kota Malang ada sebanyak 7.284 kasus konfirmasi positif COVID-19. Dari total tersebut, sebanyak 6.275 orang dilaporkan telah sembuh, 675 orang meninggal dunia, dan sisanya berada dalam perawatan.
(Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
Terkini
-
Layanan AgenBRILink dari BRI Kini Makin Lengkap dan Aman
-
Camilan Premium Casa Grata Sukses Tembus Pasar Dunia Lewat Pembinaan BRI
-
BRI Salurkan KUR Rp69,8 Triliun ke 8,3 Juta Debitur, UMKM Semakin Produktif
-
BRI Perkuat Komitmen Salurkan FLPP demi Hunian Terjangkau bagi Rakyat
-
5 Rekomendasi Tempat Liburan Hits di Malang untuk Anak Muda, Wajib Dikunjungi!