Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 12 Juni 2021 | 13:56 WIB
Ilustrasi seorang lelaki ditangkap petugas hukum (shutterstock)

SuaraMalang.id - Dalam sehari kasus narkoba menjerat empat kepala desa (kades) di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Keempat kades itu diduga terlibat peredaran narkoba jenis sabu-sabu.

Kasus ini menyita perhatian masyarakat di Jember. Salah satunya pengamat kebijakan publik Ali Rohali. Ia mengaku prihatin dengan tertangkapnya empat kades tersebut.

"Ini preseden buruk dan tamparan bagi Jember. Kades yang dipilih rakyat tidak bisa memberi contoh kepada rakyatnya," kata Ali menyayangkan, dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Sabtu (12/06/2021).

Pria lulusan salah satu kampus ternama di Surabaya ini berharap, kejadian serupa tidak terulang kembali. "Ini pelajaran bagi kita semua, untuk lebih selektif lagi memilih calon pemimpin," katanya.

Baca Juga: Keterlaluan! Empat Kepala Desa di Jember Konsumsi Narkoba, Dibekuk Polisi

Menurut data BNN Jatim, khusus Kabupaten Jember kasus narkoba terbilang cukup tinggi. Untuk bulan Mei saja, kasus peredaran narkoba ada 27 kasus dan menyeret 32 orang sebagai tersangka.

Sebelumnya, keempat kades tersebut ditangkap polisi di lokasi berbeda. Untuk identitas tersangka, diduga berdomisili di wilayah Kecamatan Wuluhan dan Tempurejo.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol. Gatot Repli Handoko saat dikonfirmasi wartawan membenarkan penangkapan itu. "Memang benar penangkapan oleh Polda Jatim. Namun, untuk penanganannya diserahkan ke Polres Jember," kata Gatot.

Load More