Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Selasa, 04 Mei 2021 | 09:13 WIB
Ilustrasi Kampus Universitas Brawijaya. [Suara.com/Aziz Ramadani]

SuaraMalang.id - Universitas Brawijaya Malang berencana membuka kembali perkuliahan tatap muka, hanya saja tidak seluruh mahasiswa diperbolehkan kuliah secara luring.

Rektor Universitas Brawijaya Prof. Nuhfil Hanani mengatakan, akan menerapkan kuliah tatap muka dengan skema blended learning, yakni tidak semua mahasiswa yang dapat kuliah tatap muka di kampus.

"Jadi hanya 25 persen saja yang luring, selebihnya 75 persen mahasiswa tetap menjalani kuliah secara daring," ujarnya dikutip dari Suaraindonesia.co.id jaringan Suara.com, Selasa (4/5/2021).

Ia melanjutkan, yang bisa mengikuti kuliah secara langsung hanya mahasiswa yang sama sekali belum pernah berkegiatan di kampus. Dicontohkannya mahasiswa semester 1 dan semester tiga tahun akademik 2021/2022.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Malang Mengarantina 71 Pekerja Migran di Safe House

Selain itu, pihaknya juga mengizinkan mahasiswa semester akhir, terutama yang sednag mengerjakan skripsi atau tugas akhir.

Ia menambahkan, rencana membuka kembali perkuliahan tatap muka tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan Covid-19 secara ketat. Kemudian, mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan luring juga wajib mengantongi izin resmi dari orang tua.

"Mahasiswa kuliah luring wajib mendapatkan persetujuan orang tua atau wali,” sambungnya.


Selain itu, UB juga telah mengatur teknis agar mahasiswa yang kuliah tatap muka memperhatikan jarak antar mahasiswa minimal 1 meter dan tidak bergerombol.

Setiap mahasiswa akan diberi penanda untuk memastikan bahwa mahasiswa yang masuk ke kampus adalah mahasiswa yang mendapatkan giliran belajar tatap muka.

Baca Juga: BMKG Catat 69 Kali Gempa di Jawa Timur Sepanjang April 2021

Load More