SI (Suplemen Impor): Suplemen yang diimpor dari luar negeri.
SL (Suplemen Lisensi): Suplemen yang dibuat di Indonesia atas lisensi dari luar negeri.
"Jika suatu produk suplemen kesehatan tidak memiliki nomor izin edar BPOM, jangan pernah mengambil risiko untuk membelinya, seberapa pun meyakinkan klaimnya."
2. Periksa Kondisi Fisik Kemasan dengan Teliti
Baca Juga:Cek Kesehatan Gratis di Malang, Bayi hingga Lansia Bisa Ikut
Kemasan adalah garda terdepan perlindungan produk. Jangan pernah meremehkan detail-detail kecil pada kemasan, karena sering kali ini menjadi indikator pertama adanya produk palsu atau rusak.
Segel Keamanan: Pastikan segel pada tutup botol atau boks masih utuh dan tidak rusak. Segel yang sudah terbuka menandakan produk mungkin telah terkontaminasi.
Kualitas Cetakan: Perhatikan tulisan pada label dan boks. Produk asli memiliki cetakan yang tajam, jelas, dan tidak mudah luntur. Waspadai jika tulisan terlihat buram, pudar, atau terdapat salah ketik (typo).
Tanggal Kedaluwarsa (Expired Date): Ini mutlak untuk diperiksa. Jangan pernah mengonsumsi vitamin yang telah melewati tanggal kedaluwarsa.
3. Pahami Kandungan, Dosis, dan Komposisinya
Baca Juga:Debat Pilwali Kota Batu: Rencana Gumelar-Rudi dalam Merawat Kesehatan Mental Warga
Setelah memastikan keamanannya, langkah selanjutnya adalah memastikan kesesuaiannya. Jangan hanya tergoda oleh klaim "multivitamin lengkap". Bacalah label komposisi dengan saksama.
Kandungan Aktif: Apa saja vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya? Apakah sesuai dengan yang dibutuhkan? Misalnya, jika Anda butuh untuk kesehatan tulang, pastikan kandungan Kalsium dan Vitamin D-nya memadai.
Dosis per Sajian: Perhatikan takaran saji dan jumlah kandungan per takarannya. Ingat, dosis yang lebih tinggi tidak selalu lebih baik. Kelebihan dosis vitamin tertentu (terutama vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K) bisa menjadi racun bagi tubuh.
Bahan Tambahan: Cek apakah ada bahan tambahan seperti pemanis, pewarna, atau pengawet buatan yang mungkin ingin Anda hindari, terutama untuk anak-anak.
4. Sesuaikan dengan Kebutuhan Spesifik Anggota Keluarga
Kebutuhan nutrisi setiap orang berbeda-beda, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kondisi kesehatan. Satu jenis multivitamin mungkin tidak cocok untuk semua.